Panglima Laot Pidie Minta Direksi Pertamina Aceh Instruksikan Kesediaan Solar Bersubsidi Bagi Nelayan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Sekretaris Panglima Laot Pidie, Marfian. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Pidie - Sejumlah nelayan di Kabupaten Pidie mengeluh tidak bisa melaut lantaran hampir dua bulan terakhir Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi langka di Pidie.
"Banyak para nelayan kami yang nggak bisa melaut, karena memang minyaknya nggak cukup," kata Sekretaris Panglima Laot Pidie Marfian kepada reporter Dialeksis.com, Pidie, Sabtu (27/11/2021).
Ia mengatakan, saat solar mulai langka, Panglima Laot Pidie gerak cepat dalam menghubungi beberapa SPBU yang ada di Pidie untuk membicarakan soal kebutuhan solar bagi nelayan.
Dikabarkan, pihak SPBU di Pidie ikut menyahuti dan mengaku bersedia membantu para nelayan menyediakan BBM bersubsidi kepada mereka.
Di sisi lain, Panglima Laot Pidie juga mengharapkan aksi nyata dari Direktur PT Pertamina Regional Aceh supaya mengeluarkan semacam instruksi ke SPBU yang ada di Pidie untuk menyediakan kebutuhan BBM bagi nelayan.
"Kalau sudah ada instruksi dari Direktur Pertamina, saya rasa SPBU yang ada di Pidie akan menyediakan minyak kepada nelayan," ungkapnya.
Adapun soal antrian untuk solar bersubsidi di Pidie, kabarnya sempat berjalan secara tidak beraturan. Karena setiap harinya, pembagian nomor antrian selalu mentok di angka 1-7. Besoknya, nomor antrian dimulai lagi dari angka satu sehingga yang kebagian nomor di atasnya kadang tak mendapat pasokan minyak walau sudah menunggu hingga sore hari.
Namun, berdasarkan laporan yang diterima Marfian dari para nelayan yang mengantri minyak ke SPBU, dalam kurun dua hari ini, proses antrian sudah berjalan dengan normal.
"Dalam dua hari ini sudah ada perbaikan saya kira. Semalam sudah ada perubahan kata para nelayan yang ambil minyak ke sana," jelasnya.
Walau demikian, Marfian tetap mengharapkan instruksi dari Direktur Pertamina di Aceh untuk mengimbau ketersediaan minyak subsidi bagi nelayan.
Meski dikabarkan terdapat empat SPBU di daerah Pidie, para nelayan di sana agak sedikit kesulitan karena jarak tempuh yang jauh.
"Para nelayan saya itu jauh-jauh semua. Kalau misalnya ada SPBU di wilayah Timur, hendaknya nelayan wilayah timur ambilnya di situ saja, karena nggak jauh. Namun ketersediaan solar kadang cuma ada di satu SPBU, jadinya, ya, kayak gini kendalanya di lapangan," pungkasnya.