kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Para Kepala Sekolah Apresiasi Konsep “BERSAHAJA” Pemerintah Aceh

Para Kepala Sekolah Apresiasi Konsep "BERSAHAJA" Pemerintah Aceh

Minggu, 29 Desember 2019 08:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas Pemerintah Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Sejumlah kepala sekolah di Aceh mengaku senang dan mengapresiasi gerakan BERSAHAJA yang digagas oleh Pemerintah Aceh. Sebab, gerakan tersebut telah memberikan panduan bagi mereka dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolahnya masing-masing.

Sejak tanggal 23 sampai 28 Desember 2019, Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, menggelar pertemuan bersama 818 kepala sekolah SMA, SMK dan SLB dari seluruh Aceh. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mewujudkan kepala sekolah yang "BERSAHAJA".

BERSAHAJA yang digagas Sekda itu adalah akronim dari lima konsep, yakni BEREH luar dalam, sabar dan tekun capai prestasi, harus nyaman guru, jaminan aktifitas belajar dan jaminan terhadap kelompok rentan. Sekda yakin, sekolah akan melahirkan generasi berkualitas jika kepala sekolah menerapkan konsep tersebut.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pulau Banyak Barat, Ichsan, memuji dan mengaku sangat termotivasi dengan konsep BERSAHAJA yang dipaparkan Sekda. Ia bertekad, untuk segera memperbaiki sejumlah permasalahan di sekolahnya melalui konsep tersebut demi mewujudkan layanan pendidikan yang lebih baik.

"Setelah ini kami bersiap melaksanakan gerakan bersahaja," kata Ichsan di Ruang Rapat Sekda Aceh, Sabtu, 28/12/2019.

Selain Ichsan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Simpang Kanan Aceh Singkil, Saptini, pun merasa sangat terbantu dengan arahan dari Sekda Aceh itu. Ia mengatakan, arahan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada para kepala sekolah.

"Apa yang disampaikan pak Sekda merupakan dukungan untuk menunjang kerja kami untuk mewujudkan pendidikan lebih baik," kata Saptini.

Saptini mengatakan, usai mengikuti arahan Sekda, kini ia juga telah menyusun sejumlah langkah mengatasi permasalahan di sekolah. Seperti menerapkan fingerprint agar proses belajar mengajar berjalan tepat waktu. Selain itu, ia juga akan mencari dana beasiswa untuk murid miskin agar tidak putus sekolah.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, mengajak seluruh kepala sekolah mulai menerapkan konsep bersahaja demi terwujudnya pendidikan berkualitas. Mulai dari mewujudkan kebersihan lingkungan sekolah, mencapai prestasi, membuat guru nyaman, adanya jaminan belajar mengajar tepat waktu serta adanya jaminan belajar bagi murid kurang mampu dan berperilaku aneh.

"Pertama, kita tidak boleh mengeluh, kepala sekolah harus terus menggerakkan guru maupun murid untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan rapi. Dengan demikian kita akan merasa bangga saat melihat sekolah,"kata Sekda.

Kemudian, kata Sekda, para kepala sekolah harus memiliki target agar sekolahnya mencapai prestasi. Menurut Sekda, ukuran suksesnya pendidikan SMA dilihat dari tingkat jumlah muridnya yang mampu lolos perguruan tinggi negeri (PTN). Sementara untuk pendidikan SMK, suksesnya diukur dari jumlah murid mampu mendapatkan lapangan kerja.

"Guru harus bisa menargetkan, untuk tahun ini berapa murid bisa lulus perguruan tinggi. Murid yang berkemampuan secara intelektual harus terus didampingi, di samping terus mengembangkan murid lainnya,"kata Taqwallah.

Selanjutnya, Sekda juga meminta agar kepala sekolah menghadirkan kenyamanan bagi guru. Ia mengatakan, kenyamanan mutlak harus dirasakan oleh para guru demi kelancaran belajar mengajar. Kenyamanan itu, dapat dihadirkan melalui komunikasi yang baik dan memperhatikan honor yang diperoleh guru tidak terlambat.

"Selain itu, karir guru harus juga diperhatikan, beri guru pelatihan dan permudah proses kenaikan pangkatnya,"kata Taqwallah.

Selain kenyamanan guru, kepala sekolah juga diminta untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah dilakukan tepat waktu. Untuk memastikan proses belajar mengajar tepat waktu, kata Sekda, para guru harus memberikan laporan setiap proses belajar dimulai kepada kepala sekolah melalui whatsapp.

Sekda mengatakan, kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan kelompok murid dengan latar belakang kekurangan dari segi ekonomi. Ia berharap, tidak ada murid yang harus putus sekolah karena kekurangan ekonomi.

"Kepala sekolah harus mencari solusi, jangan karena miskin si murid tidak bisa sekolah. Ini memang bukan tugas mudah, tapi Insya Allah berpahala,"ujar Taqwallah.

Sekda berharap, para kepala sekolah itu dapat menjalankan sejumlah konsep tersebut. Ia yakin, pendidikan di Aceh akan membaik jika konsep tersebut dijalankan.

"Guru adalah segala-galanya untuk memajukan anak bangsa, harapan saya pendidikan kita benar-benar membaik," kata Sekda. (Im/Humas Pemerintah Aceh)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda