Paradigma dan Reformasi UNIMAL di Tahun Baru 2019
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Teuku Kemal Fasya resmi dilantik menjadi kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh (UNIMAL) pada Sabtu (31/12) bertempat di Aula Cut Mutia, Kompleks Bukit Indah Lhokseumawe.
Pelantikan tersebut merupakan lompatan paradigma dan reformasi kelembagaan. Tak Hanya Kemal Fasya, pelantikan juga dilakukan pada jabatan kepala bagian (Kabag) Keuangan, Ricky Agusfidar, dan Kabag Kepegawaian, Yusrizal.
Rektor Unimal, Dr. Herman Fithra melakukan kebijakan memecah Kabag Keuangan dan Kepegawaian yang sebelumya dijabat satu orang.
Teuku Kemal Fasya saat dihubungi Dialeksis.com membenarkan hal tersebut. Pada kesempatan itu ia mengatakan, pelantikan itu merupakan peningkatan kelembagaan Humas yang sebelumnya hanya kasubbag, saat ini ditingkatkan levelnya menjadi UPT yang langsung bertanggung jawab kepada rektor.
"Ini menjadi semacam lembaga otonom ditingkat perguruan tinggi, misalnya ada UPT Perpustakaan, UPT Konseling, nah jadi dia, pertama dia punya kewenangan sendiri untuk menyusun kegiatan dan anggaran, yang kedua kalau bagi saya sendiri, ini peran besar untuk memperbaiki citra UNIMAL, baik dari segi kinerja maupun pemberitaan," ujar Kemal melalui sambungan telepon, Selasa (1/1).
Dengan fungsi yang besar itu, dia mengatakan ada tiga gugus tugas yang akan dijalankan UPT. Pertama, Fungsi Kehumasan terkait dengan Komunikasi dan Relasi di lingkungan Internal UNIMAL, baik ditingkat perguruan tinggi itu sendiri maupun di lingkungan masyarakat sekitar.
Kedua, Fungsi Desiminasi Informasi atau penyebaran informasi. Dikatakannya, ada portal khusus yang lebih efektif dengan isi reportase untuk mensosialisasikan kegiatan.
Ia menambahkan, ada semacam repost yang akan dilakukan untuk memaksimalkan fungsi reportase itu sendiri, baik itu di internal dan eksternal serta terhadap tulisan para civitas akademika yang membawa nama UNIMAL.
Ketiga, hubungan eksternal dengan lembaga lain juga menjadi langkah penting secara konstruktif bersinergi untuk memperluas kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak
Menurutnya, selama ini seolah-olah lembaga kampus pada umumnya hanya berhak dibantu, namun sebenarnya juga punya kontribusi.
"Jadi itu yang harus kita lihat, kontribusi yang paling jelas modal sosial dari kampus itu kan intelektualitas dan juga terhadap kebijakan yang lebih etis dan strategis dalam perspektif kampus, nah itu bisa dilakukan," paparnya kepada wartawan
Lebih jauh ia menjelaskan, Dr. Herman Fithra sebagai rektor menjadi sejarah baru bagi UNIMAL yang terpilih secara bulat (Walkout Dua Kandidat Warnai Pemilihan Calon Rektor Unimal Periode 2018-2022). Menurutnya dari seluruh kelompok kiri dan kanan semua menginginkan adanya perubahan dan lompatan-lompatan yang lebih besar yang dilakukan. Tentunya, Humas diharapkan dapat menerjemahkan visi dan misi rektor dan mimpi besar tersebut.
"Itulah cara ketika seluruh kelompok civitas akademika di kampus ini sudah bersatu, sinerginya harus dijadikan implementasi , jangan hanya berhenti diharapan, nah itu yang kira-kira akan kami lakukan," sebut Kemal.
Disamping proses pemilu serempak 2019 yang sudah mendekati masanya ini menjadi tahun yang sangat mendebarkan ditingkat Nasional. Namun dikatakan Kemal, posisi perguruan tinggi tidak harus larut dalam hiruk-pikuk politik elektoral. Kemal justru mengajak kampus untuk bersinergi dan menjadi pelita terhadap gagasan dan tidak kemudian menjadi kekuatan partisan untuk ikut mem-block atau malah ikut mengacaukan demokrasi.
"Yang perlu disadari oleh civitas akademika apalagi yang pns ini, dia tidak boleh terlibat dalam pragmatisme politik, tapi keterlibtan dia dalam politik itu adalah bersifat eptik, memberikan penerangan, dan mereduksi ketegangan. Harus dipraktekkan secara intelektual itu yang harus dilakukan oleh kampus," pungkasnya
Pelantikan turut dihadiri puluhan pejabat di lingkungan rektorat dan dekanat Unimal, serta disaksikan oleh para istri pejabat yang dilantik. (saf)