kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pastikan Pakai Motif Khas Aceh Besar, Pj Ketua Dekranasda Jumpai Penenun Muda

Pastikan Pakai Motif Khas Aceh Besar, Pj Ketua Dekranasda Jumpai Penenun Muda

Selasa, 06 Agustus 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

PJ Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar Cut Rezky Handayani S.I.P MM  turun ke lapangan untuk memastikan penenun muda di Gampong Nusa memakai motif khas Aceh Besar dalam produknya, Selasa (6/8/2024). [Foto: Media Center AB]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Ada hal menarik yang dilakukan Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar Cut Rezky Handayani S.I.P MM dalam membumikan produk tenun khas Aceh Besar. 

Saat mengetahui ada penenun pemula di Gampong Nusa Kecamatan Lhoknga, Cut Rezky langsung turun ke lapangan untuk memastikan penenun muda itu memakai motif khas Aceh Besar dalam produknya, Selasa (6/8/2024). 

"Iya, setelah dapat informasi, saya langsung ke sini ingin melihat langsung prosesnya, karena ini kan masih pemula, mereka baru belajar sejak bulan Februari kemarin melalui pembinaan Bank Indonesia, makanya saya datang langsung ingin melihat supaya mereka menggunakan motif khas Aceh Besar," ujarnya.

Kedatangan itu juga bagian dari ikut membantu masyarakatnya dalam mengembangkan dan mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Setelah mendapatkan kabar dari pengurus Dekranasda Aceh Besar, wanita yang akrab disapa Cut Anda itu langsung tancap gas menjumpai penenun di gampong tersebut.

"Sekarang Alhamdulillah Aceh Besar sudah ada tenun di Gampong Nusa dan ini sangat luar biasa, ini baru berdiri sejak bulan Februari 2024 kemarin, ini bantuan dari BI dan Insya Allah kami Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Dekranasda Aceh Besar siap mendukung UMKM yang ada di Gampong Nusa, terutama produk tenun untuk kita jadikan juga seperti perajin-perajin UMKM yang sudah menasional," tambahnya.

Cut Rezky mengatakan para pelaku tenun ini berjumlah enam orang, mereka dibantu oleh BI pada bulan Februari lalu, setelah itu mereka belajar di Padang, Aceh Timur dan Kutaraja Tenun di Banda Aceh dan memakai motif berbagai daerah dengan panjang kain 2,5 meter dan harga berkisar Rp600 ribu serta bahannya harus dipesan di luar. 

"Oleh karena itu, tujuan kami datang langsung, untuk mengajak mereka bergabung bersama Dekranasda Aceh Besar dan memakai motif khas daerah Aceh Besar, sehingga dengan demikian kita dapat mempromosikan mereka hingga kancah nasional, karena proses pembuatan mereka berbeda dengan perajin lainnya, mereka lebih cepat prosesnya karena menggunakan mesin, sedangkan yang lain masih manual," jelasnya.

Cut Rezky menyampaikan kepada pelaku UMKM khususnya penenun agar menggunakan motif Aceh Besar, karena menurutnya jika memakai motif daerah lain Dekranasda Aceh Besar tidak bisa melakukan pembinaan. 

"Kami sangat berharap kepada para penenun agar melaporkan setiap usaha tenunnya kepada Dekranasda Aceh Besar, agar Dekranasda Aceh Besar dapat melakukan pembinaannya dan kami juga mengingatkan supaya para penenun juga dapat memakai berbagai motif Aceh Besar dengan melaporkan kepada Dekranasda Aceh Besar segala jenis usahanya," ucapnya.

"Jika ingin kita promosikan jangan pakai motif daerah lain ya, dan kami siap untuk mengembangkan dan mengusulkan label merk kepada HAKI," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda