Pelantikan Nova Iriansyah Terapkan Protokol Kesehatan
Font: Ukuran: - +
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, T. Ahmad Dadek,. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prosesi pelantikan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2018-2022, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, T. Ahmad Dadek, di sela-sela pelaksanaan gladi bersih pelantikan Gubernur Aceh, di ruang sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Rabu (4/11/2020).
“Tidak seperti biasa, karena kita masih berada dalam situasi pandemi. Jadi, prosesi pelantikan besok akan berlangsung dengan sejumlah pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Dadek.
Ahmad Dadek menjelaskan, pada saat pelantikan besok, jumlah hadirin di ruang rapat paripurna DPRA akan sangat dibatasi.
“Saat pelantikan besok, selain ketua dan anggota DPRA, dalam ruang rapat paripurna hanya akan diisi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para undangan VIP serta anggota keluarga Pak Gubernur. Sedangkan para bupati dan wali kota akan mengikuti prosesi pelantikan via konferensi video,” sambung Dadek.
Mantan Kepala BPBA itu menambahkan, karena suasana pandemi, prosesi pelantikan juga mengalami beberapa penyesuaian.
“Selain pembatasan jumlah tamu, waktu pelantikan juga akan dipersingkat. Nantinya, Pak Mendagri hanya akan menyerahkan SK pelantikan. Sedangkan pangkat dan tanda jabatan sudah terpasang, tidak dipasangkan seperti biasanya,” sambung Dadek.
Sementara itu, Suhaimi selaku Sekretaris DPRA menjelaskan, bahwa ruang rapat paripurna DPRA hanya akan diisi sekitar 25 persen saja.
“Ruang rapat paripurna hanya akan diisi oleh 25 persen dari kapasitas biasanya. Jika ditotal dengan jumlah anggota DPRA, maka hanya akan ada 129 orang saja di dalam ruangan. Dalam undangan yang disebar oleh Sekwan juga telah disampaikan, agar para tamu undangan mematuhi protokol kesehatan,” kata Suhaimi.
Dalam kesempatan tersebut, Sekwan juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak hadir ke DPRA saat pelantikan berlangsung.
“Kami menyadari acara besok adalah sebuah hajatan besar. Namun, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak hadir ke lokasi pelantikan. Jika masyarakat ingin melihat prosesi pelantikan, pihak Humas dan Protokol Pemerintah Aceh akan mempersiapkan video streaming. Kami sangat membutuhkan dukungan masyarakat untuk kesuksesan acara besok. Mari kita buktikan bahwa Aceh mampu menjadi contoh sukses prosesi pelantikan yang tertib dalam menerapkan protokol kesehatan,” kata Suhaimi.[]