Pemerintah Aceh Beri Bantuan Stimulus UMKM, Reza: Harus Sustainable
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Hendra Putra, SH. [Foto: Dialeksis/ftr]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Aceh sudah melaksanakan bantuan stimulus kepada UMKM yang sudah dimulai sejak beberapa minggu yang lalu Agustus 2021.
Pendaftaran untuk bantuan stimulus itu dapat dilakukan melalui website www.wpaceh.com. Adapun hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Helvizar Ibrahim yang sebelumnya menyampaikan, program tersebut bertujuan untuk menstimulus pelaku usaha dengan perkiraan 1.660 calon penerima manfaat baik individu maupun kelompok dari 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh.
Hal ini juga mendapati respon oleh Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Hendra Putra, SH yang mengatakan Apresiasi kepada Pemerintah Aceh terkait untuk menyelamatkan UMKM yang ada di Aceh yang kini banyak yang harus gulung tikar akibat dari pada pandemi Covid-19.
“Namun, disini sangat disayangkan, karena bantuan ini terlambat diberikan kepada pelaku UMKM,” ucap Reza kepada Dialeksis.com, Selasa (24/08/2021).
Lebih lanjut ia mempertanyakan, bantuan ini apakah hanya sekedar bantuan untuk biaya yang dikasih tanpa ada follow up lebih lanjut.
“Karena konsep dalam suatu usaha itukan tidak bisa dikasih biaya dan tidak follow up, namun harus ada jangka pendeknya seperti apa? Jangka panjangnya seperti apa? dan difollow up lebih lanjut,” tukasnya.
Lanjutnya, “Ditambah lagi bantuan ini juga diberikan telat, bahkan sudah diberlakukan PPKM juga baru diberikan bahkan sangat telat malah, karena jikapun diberikan bantuan ini tentu masalahnya yang sama juga tetap ada, yaitu karena adanya pandemi dan PPKM juga daya beli masyarakat sudah menurun,” jelasnya.
Sementara itu, Reza mengatakan, fakta dilapangankan sudah kita lihat bersama seperti apa, banyak UMKM (Mikro) yang tutup, namun jika UMKM (Menengah) kemungkinan besar masih bisa bertahan.
“Kita tidak tahunya versi pemerintah seperti apa hasil observasinya, bahkan sebelumnya di Indonesia sendiri juga sudah beberapa menyalurkan bantuan kepada UMKM namun tidak maksimal dan efektif,” ujar Reza
Adapun juga Reza mengetahui, banyak juga orang-orang yang mendaftar, tapi cuma sekedar mendaftar, bahkan ada juga yang mendaftar tapi orang tersebut tidak punya usaha sama sekali.
“Harusnya dalam hal ini, pemerintah itu harus sustainable untuk kedepan, itu yang tidak ada pola di Aceh. Hampir rata-rata UMKM di Aceh sendiri can use technology, seperti Take Away dan sebagainya,” ucapnya Reza.
Sedangkan di Aceh sendiri sudah banyak start-up besar yang mempunyai seperti sistem Take Away, Reza mengatakan, harusnya pemerintah juga menggandeng para start-up ini untuk dilakukan sosialisasi dengan UMKM (Mikro/Menengah/Atas) agar pemanfaantan daripada bantuan stimulus kepada UMKM ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh si penerima nantinya.
“Masih banyak sekali UMKM di Aceh yang belum bisa atau menggunakan sistem take away dengan para start-up ini, jikapun ada mungkin sekitar 9/10% di seluruh Aceh. dan bahkan diketahui juga sudah banyak start-up baru juga yang lahir di Aceh, disinilah pentingnya peran pemerintah dalam membangun jejaring untuk menyelamatkan UMKM juga, seperti ada sebuah sistem pola yang saling menguntungkan anatara UMKM dan start-up, dan juga disini pemerintah juga sedikit terbantu untuk membangun sustainable perkembangan ekonomi di Aceh,” jelas Reza kembali.
Reza juga terus mengingatkan dan menyampaikan, kepada pemerintah jangan tunggu bola, tapi jemput bola. Artinya turun kelapangan, observasi, buat perencanaan, lakukan.
“Saya yakin jika pemerintah mau bergerak dan yakin, UMKM di Aceh sejahtera,” tegasnya.
Kemudian lagi dirinya mengatakan, sejak munculnya Covid-19 ini, sudah ada slogan yang selalu disampaikan yaitu, “Selamatkan 3 hal, Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan”.
“Ekonomi itu yang dimaksud disini salah satunya UMKM, jadi harusnya dari 3 slogan itu pemerintah sudah paham apa yang harus dilakukan, ya walaupun saat ini difokuskan pada kesehatan dan ekonomi ya karena Covid-19 yang luar biasa ini. namun, dalam hal ini jika hanya sekedar memberikan saja tanpa ada kelanjutan itu sama saja sia-sia. dan juga pemerintah disini harus benar-benar memilih UMKM yang benar-benar sangat membutuhkan bantuan stimulus ini, jangan karena kelengkapan berkas atau sebagainya justru itu yang dipilih jadi harus benar-benar dipilih, observasi dan dibina atau harus ada kelanjutannya lagi agar UMKM di Aceh benar-benar tertolong,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]
- Antisipasi Lonjakan Kasus, Pemerintah Aceh Tambah Ketersediaan Tempat Tidur di Pinere
- Gubernur Jumpai Menkopolhukam, Minta Perjuangkan Perpanjangan Otsus Aceh
- Kapolda Aceh Terima Kunker Pemangku Keuangan di Aceh Langsung di Ruang Kerjanya
- Kepala OJK Aceh: Jika ada Investasi Bodong/Ilegal di Aceh, Lapor ke OJK!