kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Fasilitasi Pemulangan Jenazah Taufik Warga Bireuen dari Jakarta

Pemerintah Aceh Fasilitasi Pemulangan Jenazah Taufik Warga Bireuen dari Jakarta

Rabu, 05 Agustus 2020 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Kepala BPPA, Almuniza Kamal S.STP, M.Si. (Foto: Humas Pemerintah Aceh/dialeksis.com)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Aceh melalui Badan Perhubungan Pemerintah Aceh (BPPA) memfasilitasi pemulangan jenazah Taufik Jafaruddin (38), warga Bireuen dari Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Almarhum yang berasal dari Abeuk Jaloh, Jangka, Bireuen, menghebuskan nafas terakhir, dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu 05 Agustus 2020, sekitar pukul 04.30 WIB, akibat penyakit gula (diabetes) yang dideritanya.  

Kepala BPPA Almuniza Kamal S.STP, M.Si mengatakan, pemulangan jenazah Taufik Jafaruddin dilakukan Pemerintah Aceh ini, merupakan amanahkan dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh H Ir Nova Iriansyah MT. 

"Kita akan selalu memfasilitasi pemulangan jenazah warga Aceh yang meninggal di Jakarta atau Jabodetabek. Karena ini merupakan bagian dari fardhu kifayah,” jelasnya.  

Jenazah almarhum dipulangkan, dengan menggunakan pesawat Garuda melalui Bandara Soekarno-Hatta, pada hari itu juga, sekitar pukul 12.00 WIB.  

"Mungkin sekitar pukul 02.45 WIB, jenazah almarhum sudah tiba di Aceh (Bandara Sultan Iskandar Muda). Selanjutnya akan langsung dibawa ke kampung halamannya di Bireuen," katanya.  

Salah satu saudara almarhum, Wahyu bercerita bahwa almarhum sebelumnya sudah berada di Jakarta sekitar tiga bulan lalu, sempat bekerja membantu abang kandung sebagai penjual mie di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.  

"Kemudian sekitar sebulan lalu, dia bekerja sebagai penjual sate matang, di warung kopi Kutaraja, di Tanah Abang. Karena, sebelum ke Jakarta, almarhum jual sate di kampungnya," kata Wahyu, adek sepupu almarhum.  

Wahyu menyebutkan, almarhum yang tinggal bersama rekan kerjanya di kontrakan, merupakan sosok yang baik dan ramah terhadap siapa pun.

 "Ia sangat ramah orangnya. Setiap ada yang datang, walaupun tidak dikenalnya langsung disapa," kata Wahyu.  

Sehingga, ia sebagai keluarga sekaligus rekan kerjanya, sangat kehilangan setelah meninggalnya Taufik Jafaruddin. 

"Kami di sini bersama rekan kerja yang lain sangat kehilangan. Kita juga kurang semangat dalam bekerja, karena ia orangnya selalu ceria dan baik," ujarnya.  

Wahyu juga berterimakasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya BPPA yang sudah memfasilitasi pemulangan jenazah almarhum abang sepupu. 

"Kami dari keluarga sangat berterimakasih atas pemulangan jenazah ini," katanya.[] 

Keyword:


Editor :
Indra Wijaya

riset-JSI
Komentar Anda