kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Harus Segera Wujudkan BAS Menjadi Bank Devisa

Pemerintah Aceh Harus Segera Wujudkan BAS Menjadi Bank Devisa

Senin, 03 Januari 2022 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Damanhur Abbas, Lc, Ma. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Bank Aceh Syariah (BAS) saat ini masih belum menjadi Bank Devisa sehingga, peluang untuk jemput bola secara Internasional tidak bisa dilakukan, misalkan dalam transaksi secara internasional.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh (Unimal), Dr. Damanhur Abbas, Lc, Ma mengatakan, Ini merupakan pengamatan saya, seharusnya yang menjawab hal ini adalah pihak perbankan itu sendiri (BAS).

“Pertama untuk bisa memberikan pelayanan secara internasional salah satu caranya itu dengan menjadikan bank Syariah menjadi bank Devisa,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Senin (2/1/2022).

Kedua, atau bekerjasama dengan perbankan lain yang dapat memberikan pelayanan jasa internasional, sebutnya.

Dirinya mengatakan, Kenapa tidak mungkin BAS menjadi bank Devisa. “Ini merupakan salah satu peluang yang paling terbesar bagi kita Aceh untuk bisa mempromosikan diri secara internasional terlebih kebutuhan masyarakat Aceh pada saat mereka melakukan perjalanan keluar negeri,” tukasnya.

Walaupun populasi penduduk Aceh hanya mencapai 5 juta jiwa, namun, kata Dr Damanhur, rutinitas perjalanan ke Arab Saudi merupakan salah satu transaksi yang dapat memudahkan jamaah Haji ataupun Umroh dari Aceh dengan adanya bangsa maka ini sangat memudahkan bagi masyarakat Aceh.

“Mungkin dalam hal ini, terkait bank Aceh memberikan pelayanan kepada masyarakat karena mereka mempunyai tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terlebih setelah diperlakukannya Qanun LKS,” jelasnya.

Qanun LKS menghambat BAS menjadi Bank Devisa, Dr. Damanhur mengatakan, Sepertinya tidak ada satupun unsur pasal ataupun ayat di dalam Qanun LKS yang menghambat akan menjadinya bank syariah Aceh menjadi bank devisa.

“Semuanya itu sangat tergantung kepada pihak pemerintah terutama gubernur dalam mengupayakan kesalehan bagi semuanya,” ujarnya.

Jika BAS sudah menjadi Bank Devisa, menurutnya, maka persaingan itu sudah selevel dengan beberapa bank devisa lainnya.

“Mungkin selama ini jika tidak berubah maka bank Syariah Aceh aja masih di bawah level bank bank devisa lain maka ini sebuah kesempatan besar bagi BAS,” sebutnya.

Menurut Dr. Damanhur, pihak pemerintah untuk bisa mewujudkan sesegera mungkin terlebih dengan menjadikan Bank Aceh Syariah sebagai bank Devisa.

“Kita mempunyai beberapa kesempatan untuk bisa investasi secara internasional misalnya pembiayaan-pembiayaan di timur tengah daripada uang tersebut SiLPA di rekening maka mungkin itu lebih baik untuk diinvestasikan. Salah satu contoh investasi di timur tengah yaitu pembangunan hotel di Mekah ataupun resource di Dubai, ini merupakan dua bentuk investasi yang sangat menggiurkan di Timur tengah,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda