Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Komit Kembangkan UMKM melalui Akses Permodalan dan Pendampingan

Pemerintah Aceh Komit Kembangkan UMKM melalui Akses Permodalan dan Pendampingan

Jum`at, 21 Februari 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Acara pembukaan pameran UMKM Aceh Hebat yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA) Aceh di Taman Budaya Aceh. [Foto: MCA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh terus berkomitmen mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Aceh, termasuk sektor kuliner, melalui berbagai kebijakan dan program.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, Safaruddin, dalam acara pembukaan pameran UMKM Aceh Hebat yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA) Aceh di Taman Budaya Aceh, Kamis (20/2/2025).

Safaruddin menyebutkan bahwa Pemerintah Aceh memberikan dukungan dalam bentuk akses permodalan dengan anggaran yang signifikan. Pada 2025, Aceh mendapatkan pagu sebesar Rp5,8 triliun untuk fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi pemerintah.

"Kami berharap para pelaku UMKM, termasuk IKABOGA, dapat memanfaatkan fasilitas KUR ini untuk meningkatkan usaha mereka," ujar Safaruddin.

Pemerintah Aceh juga akan terus memberikan pendampingan dalam hal peningkatan pasar dan branding produk UMKM. Ini bertujuan agar produk-produk lokal Aceh semakin kompetitif dan dipercaya oleh konsumen, baik di tingkat lokal maupun nasional. "Selain itu, kami juga akan membantu proses sertifikasi produk UMKM agar lebih mudah diterima di pasar," tambahnya.

Safaruddin mengungkapkan harapannya agar pelaku UMKM, khususnya yang tergabung dalam IKABOGA, dapat terlibat dalam program pengadaan makanan bergizi gratis yang dicanangkan oleh pemerintah. 

"Kami berharap para pelaku UMKM dapat menjadi vendor dalam penyediaan makanan bergizi gratis untuk masyarakat Aceh," ujarnya.

Selain itu, Safaruddin juga menyampaikan data terkini terkait tenaga kerja di Aceh, yang mencapai 5,4 juta jiwa dengan 2,6 juta di antaranya merupakan angkatan kerja. Namun, sekitar 5,75 persen dari angkatan kerja tersebut masih tergolong pengangguran terbuka.

"Melalui pemberdayaan UMKM, kami berharap dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran di Aceh," harapnya.

Tingkat kemiskinan di Aceh tercatat pada angka 12,64 persen, meskipun ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Kami berharap IKABOGA dan pelaku UMKM lainnya dapat berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, sehingga tingkat kemiskinan di Aceh dapat terus menurun," ungkap Safaruddin.

Selain pelantikan pengurus IKABOGA, acara ini juga dimeriahkan dengan Pameran Expo Produk UMKM Aceh Hebat dan Fashion Show yang menampilkan berbagai produk unggulan dari pelaku UMKM Aceh.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI