[Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan terus menggalakkan disiplin protokol kesehatan dan penerapan kebiasaan baru dengan memakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak sosial (3M), untuk mencegah penyebaran Covid-19 di provinsi tersebut.

“Upaya promotif terus kami lakukan dan galakkan tanpa henti seperti menggalakkan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan, dan menjaga jarak di tempat-tempat keramaian,” kata Karo Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Minggu (11/10/2020).

Dia menjelaskan penerapan 3 M dalam kehidupan masyarakat di Provinsi Aceh di tengah pandemi Covid-19 harus menjadi budaya dalam setiap melaksanakan aktivitas.

“Artinya sosialisasi terus kami lakukan secara berkelanjutan dan sebelumnya kami juga sudah melaksanakan Gebrak Masker Aceh (Gema) yang berlangsung di seluruh kabupaten/kota secara serentak termasuk di masjid, meunasah, dan tempat pendidikan,” kata Iswanto.

Menurut dia, penerapan 3 M dalam kehidupan sehari-hari tersebut merupakan hal yang paling mudah dapat dilakukan oleh setiap orang, baik untuk melindungi diri, keluarga maupun orang sekitar dari COVID-19.

“Mari kita saling mengingat kapan dan di mana saja untuk senantiasa mengikuti dan melaksanakan protokol kesehatan. COVID-19 adalah musuh bersama, maka kita juga bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini,” katanya.

Secara kumulatif, kasus warga terinfeksi COVID-19 di Aceh telah mencapai 5.642 orang, terdiri atas 2.063 orang masih dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri, 3.370 orang telah sembuh, dan 209 orang meninggal dunia.

Ia mengatakan, dalam upaya mencegah penyebaran dan menghilangkan wabah tersebut hampir seluruh jamaah masjid dan meunasah di Aceh senantiasa membaca qunut nazilah dalam setiap shalat lima waktu. Upaya ini untuk memohon perlindungan dan meminta kepada Allah SWT agar wabah dapat segera berakhir di Aceh khususnya dan Indonesia umumnya [Antara].