Pemerintah Apresiasi Aceh yang Berhasil Perangi Virus Corona
Font: Ukuran: - +
Juru Bicara Covid-19 Achmad Yurianto
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara Covid-19 Achmad Yurianto menilai Pemerintah Aceh telah berhasil memutus rantai penyebaran virus yang bisa mematikan itu.
Menurut Achmad Yurianto, langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh patut dicontohkan oleh daerah lain.
“Kunci penyelesaian masalah (COVID-19) ini ada di masyarakat. Pemerintah hanya membuat pedoman, ketentuan, anjuran dan ini tidak akan ada hasilnya kalau masyarakat tidak patuh. Kalau masyarakatnya patuh pasti akan bagus. Aceh adalah salah satu provinsi yang luar biasa masyarakatnya patuh ,” kata Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (24/5/2020).
Selain itu, Yuri juga menyoroti peran serta tokoh masyarakat Aceh yang ikut dalam memerangi penyebaran virus corona ini.
Menurutnya para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh yang lain menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga dapat menerapkan apa yang menjadi langkah upaya pencegahan penularan corona.
“Pasti ini peran dari tokoh masyarakat, bukan hanya dari peran pemerintah. Tapi tokoh masyarakat memegang peran kunci. Karena saya paham betul masyarakat Aceh itu masyarakat yang masih sangat patuh kepada tokoh-tokoh masyarakat.
Oleh sebab itu, Yuri sangat berterima kasih atas peran tokoh masyarakat Aceh karena telah berpengaruh terhadap upaya melandaikan kurva kasus COVID-19, yang telah dibuktikan melalui data landai.
Kendati demikian, Yuri mengugkapkan bahwa tantangan terbesar yang harus dihadapi Aceh adalah bagaimana upaya mempertahankan keberhasilan dalam melandaikan kurva dan menaklukan Covid-19. Sebab hingga saat ini masih ada potensi keluar-masuknya warga, baik dari maupun menuju Aceh.
“Yang menjadi tantangan adalah, bagaimana mempertahankannya. Karena pasti mobilitas orang itu tidak bisa di Aceh saja. Suatu saat pasti datang juga saudara lain dari luar Aceh.” jelas Yuri.
Oleh karena itu, Yuri mengimbau agar pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan masyarakat dapat mengawasi bersama-sama adanya potensi penularan virus korona baru itu dari luar Aceh.
Selain itu, dia juga mengajak agar warga Aceh dapat mulai menerapkan New Normal dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, tetap tinggal di rumah dan jaga jarak aman.
“Bukan kita tolak, tapi kita awasi bersama dan kita ingatkan secara bersama-sama. Bahwa kalau kemudian pola hidup (new normal)yang baru ini tidak diterapkan nanti bisa muncul kasus baru lagi,” kata Yuri.
Sebagai informasi, Provinsi Aceh menjadi salah satu wilayah yang tidak melaporkan adanya penambahan kasus positif corona sejak beberapa hari terakhir.
Adapun kasus Covia-19 di Aceh per hari ini Minggu (24/5) adalah 19 kasus, di mana 17 sudah dinyatakan sembuh, 1 orang masih dalam perawatan dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara itu jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 2.013 orang, yang mana 58 masih proses pemantauan dan 1.955 sudah selesai. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dilaporkan ada sebanyak 101, dimana 100 orang sudah dipulangkan dalam keadaan sehat dan 1 meninggal dunia.
Data itu terhitung sejak laporan pertama kasus COVID-19 di Aceh pada Jumat (27/3) sebagai kasus ke-826 secara Nasional.(ZU)