Pemerintah dan Kampus Harus Berkolaborasi Lahirkan SDM Unggul
Font: Ukuran: - +
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menjadi salah satu pembicara di lokakarya visi, misi, tujuan dan sasaran Universitas Malikussaleh 2020-2024, di Kampus Malikussaleh, Lhokseumawe, Senin (23/12/2019). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kampus atau lembaga pendidikan tinggi adalah kunci utama mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Aceh yang unggul. Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah, MT mengajak seluruh kampus di Aceh untuk berkolaborasi membentuk SDM Aceh yang mampu bersaing secara global.
Ajakan tersebut dilontarkan Nova dalam Lokakarya Penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas Malikussaleh, di Aula Cut Meutia komplek kampus Unimal Bukit Indah, Senin (23/12/2019).
"Tak boleh ada konflik dan friksi antara gubernur dengan rektor," tukasnya.
Menurut Nova, semua harus saling bahu membahu demi mewujudkan pembangunan sumberdaya manusia yang unggul. Saya tidak melihat koridor lain bagi pembangunan SDM, selain kampus. Oleh karena itu, mari bergandengan tangan mewujudkan pembangunan SDM Aceh yang unggul dan berdaya saing global, ajaknya.
Dalam pemaparannya, Plt Gubernur juga mengajak seluruh generasi muda Aceh untuk berbangga dengan status Aceh sebagai satu-satunya daeerah di nusantara yang menerapkan Syari'at Islam dalam seluruh sendi kehidupannya.
"Syari'at Islam adalah kebanggaan masyarakat dan generasi muda Aceh. Di Indonesia, hanya Aceh yang berani menasbihkan diri sebagai daerah yang menerapkan Syari'at Islam secara kaffah. Kita harus bangga dengan ini, mari kita terus berbuat yang terbaik dan menjadikan Aceh sebagai benteng terakhir umat Islam di nusantara," kata Nova.
Menurut Plt Gubernur, penguatan kearifan lokal yang kental dengan nilai ke-Islaman dan membangun SDM unggul merupakan tantangan yang harus segera diformulasikan oleh insan kampus untuk mejadi sebuah rumusan pendidikan di Aceh, yang bertujuan untuk membagun sumberdaya manusia unggul dan Islami. Karena generasi mendatang akan berhadapan dengan era Revolusi Industri 4.0 atau revolusi industri tahapan keempat.
"Inilah tugas perguruan tinggi untuk memformulasikan metode dan langkah-langkahnya, dan kami pemerintah siap membicarakan dan menjalankan semua masukan dari kampus. Untuk mewujudkan ini semua, maka forum keilmuan seperti ini harus sering dilakukan, sehingga silaturrahmi dan kekompakan terus terjaga dan diskursus yang berkaitan dengan cita-cita pembangunan Aceh terus dibicarakan dan dibahas di tingkat kampus," imbuh Nova.
Pendidikan tinggi, sambung Nova, harus berorientasi pada lulusan yang berkarakter islami dan berbasis budaya ke-Aceh-an. "Tanamkan budaya kampus yang mencirikan akademisi dengan budaya bicara yang sistematis, suka mendengar, membaca dan menulis. Dan berorientasi pada peningkatan keilmuan, kompetensi, dan keterampilan serta pemupukan jiwa sosial."
Nova menambahkan, pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing sagat berkaitan erat dengan tujuan membangun Aceh yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang. Komitmen ini telah menjadi Visi dan Misi Pemerintah Aceh dan dilaksanakan melalui Program Aceh Carong, demi mewujudkan generasi muda Aceh yang cerdas, berdaya saing serta mampu mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional melalui pendidikan yang berkualitas kerja.
"Salah satu bentuk realisasi Program Aceh Carong adalah melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa Aceh yang kurang mampu dengan total anggaran sebesar Rp.9,2 Milyar per tahun selama 4 tahun masa pendidikan. Pengelolaan program beasiswa ini memerlukan kerjasama antara Pemerintah Aceh dengan Perguruan Tinggi di Aceh," kata Plt Gubernur.
Untuk diketahui bersama, dalam kegiatan ini Pemerintah Aceh juga akan melakukan penanda tanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Aceh dengan 15 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Aceh, dalam rangka Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan SDM Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga menginstruksikan Syaridin, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh untuk berinovasi dan mereformasi sistem penerimaan beasiswa.
"Reformasi program beasiswa Aceh Carong menjadi resolusi pertemuan kita hari ini. Pak Syaridin, selaku Kepala BPSDM Aceh, harus segera melakukan langkah inovasi dan mereformasi program penerimaan beasiswa Aceh Carong," kata Plt Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubernur juga mengingatkan, bahwa sebagai institusi pendidikan, peran Unimal sangat penting dan strategis dalam mendukung pembangunan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun Pemerintah Aceh. Oleh karena itu, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas Malikussaleh ke depan haruslah sinergi dan satu nafas dengan Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Nasional dan Aceh," imbau Nova.
"Kami sangat mengharapkan agar Universitas Malikussaleh dapat merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas yang merupakan bagian integral dalam pembangunan khususnya bidang pendidikan tinggi, sehingga lulusan Unimal akan menjadi pelaku aktif dalam pembangunan nasional dan daerah bukan malah menjadi penonton yang menambah tingginya angka pengangguran di Aceh," lanjut Plt Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Nova mengajak semua pihak untuk secara bersama berkolaborasi membentuk sebuah supertim, yang akan bekerja bersama mewujudkan generasi unggul yang Islami.
"Tidak ada superman yang bisa membangun Aceh seorang diri, apalagi hanya seorang Nova Iriansyah. Jadi, mari kita bersama membentuk sebuah supertim yang siap mengabdikan diri dan terlibat dalam kerja-kerja yang berkaitan dengan pembangunan Aceh yang lebih baik, Aceh yang Islami dengan SDM yang unggul," pungkas Nova.
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh selaku Ketua Dewan Penyantun Unimal bersama Rektor Unimal Herman Fithra, meresmikan Migas Center Unimal, di komplek Kampus Unimal Bukit Indah. Acara ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita. Plt Gubernur meyakini, keberadaan Migas Center ini akan sangat membantu kegiatan perkuliahan di Unimal. (ha)