Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), Nasrul Hadi. [Foto: For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dampak kenaikan BBM yang barus saja resmi naik harga baru-baru ini sudah mulai terasa di Aceh. Salah satunya naiknya harga tarif angkutan umum.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), Nasrul Hadi mengatakan, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap perekonomian yang semakin melemah. 

Mengapa demikian? menurutnya, kenaikan BBM akan menyebabkan inflasi karena akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa di berbagai sektor seperi kenaikan harga pangan, sembako, tarif kendaraan umum dan sebagainya. 

"Karena kenaikan BBM sebabkan naiknya ongkos produksi sehingga harga jual ikut naik juga. Sehingga berakibat menurunkan daya beli masyarakat dan pada akhirnya melambatanya pertumbuhan ekonomi," ujarnya kepada Dialeksis.com, Senin (5/9/2022).

Ia menjelaskan, pemerintah dalam hal ini perlu mencari solusi yang tepat, perlu dibuat skema, pengawasan dan tindakan yang tegas supaya BBM bersubsidi tepat sasaran jangan sampai digunakan oleh industri yang seharusnya menggunakan BBM non subsidi. 

"Selain itu perlu revolusi langkah perbaikan tatakelola sumber daya energi, karena BBM masalah yang membebankan perekonomian," ungkapnya.

Perlu diketahui kenaikan BBM berdampak terhadap berbagai hal. Nasrul menyampaikan, pemerintah harus siapkan langkah antisipasi baik jangka pendek, dan menengah.

"Misal dengan mengoptimalkan dana pemulihan ekonomi nasional serta harus siapkan mitigasi. Yang penting juga pemerintah perlu menaikkan anggaran subsidi untuk membantu masyarakat," ucapnya.

Menurutnya, bantuan langsung tunai (BLT) tidak menjadi solusi efektif, karena bantuan tesebut nantinya bisa tidak sebanding dengan kenaikan harga barang.

"Untuk Aceh yang merupakan provinsi termiskin perlu antisipasi khusus kenaikan BBM ini. Karena inflasi tadi, kenaikan harga barang dan daya beli masyarakat menurun. Jangan sampai kenaikan BBM memperparah kemiskinan di Aceh," pungkasnya. [ftr/bna]