Pemilik Resort Kimo dan Anjing Canon Minta Maaf
Font: Ukuran: - +
Wili pemilik Kimo Resort yang memelihara anjing Canon. [Foto: Tangkapan Layar]
DIALEKSIS.COM | Aceh Singkil - Foto dan video dengan narasi soal anjing bernama Canon yang mati setelah ditangkap untuk dipindah dari Pulau Banyak, Aceh Singkil, viral. Pemilik anjing meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Dalam Video itu Wili menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh warga Indonesia khususnya Aceh yang berdurasi tiga menit dan juga meminta adiknya untuk menghapus postingan viralnya. Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, membenarkan video permintaan maaf dari pengelola resort tersebut.
Video itu dibuat Willi selaku pengelola Kimo Resort yang terletak di Pulau Panjang Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Berikut Isi permintaan maafnya:
Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas kegaduhan yang mungkin saat ini terjadi di Pulau Banyak dan Aceh Singkil.
Saya pribadi tidak akan mempermasalahkan lagi atas apa yang terjadi karena sejatinya kehidupan dan kematian merupakan sebuah kepastian dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kita tidak dapat mengetahui dan menolaknya.
Jikapun ada pihak-pihak yang keberatan dan menganggap itu sebuah masalah bukanlah berdasar dari keinginan ataupun petunjuk saya pribadi dan saya menyatakan berlepas dari itu semua dan tidak bertanggungjawab.
Dirinya mengaku telah meminta adiknya menghapus postingan yang menjadi viral. Menurutnya, postingan tersebut dibuat hanya sebagai curhatan adiknya yang sedih atas kematian Canon dan bukan untuk menjadi viral apalagi menyebabkan kegaduhan.
Saya sudah meminta kepada yang bersangkutan untuk dapat menghapus semua postingan yang dapat membuat kegaduhan
Saya juga sangat mendukung program wisata halal di Pulau Banyak. Dia juga mengaku siap bekerjasama menyukseskan program pemerintah.
Sekali lagi, dari lubuk hati paling dalam, kami mohon maaf kepada semua pihak yang mungkin terganggu ataupun resah terkait pemberitaan yang sudah menyebar.
Sebelumnya, cerita soal anjing bernama Canon yang mati setelah ditangkap itu diunggah salah satu akun Instagram. Akun tersebut mengunggah sejumlah foto dan video terkait Canon.
Satu orang di antaranya mengarahkan kayu ke rantai tempat Canon diikat. Anjing itu ditundukkan. Pemilik akun menyebut kejadian itu terjadi di Pulau Banyak, Aceh Singkil.
Pemilik akun menyebut anjing tersebut kemudian dimasukkan ke keranjang kecil, lalu dibawa pergi. Dia menyebut anjing itu tak bisa bernapas dan akhirnya mati.
Satpol PP Aceh Singkil menjelaskan cara membawa anjing itu dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil.
"Anjingnya waktu dievakuasi ke Singkil, diikat pakai rantai dan dimasukkan ke keranjang kol. Cuma itu. Keranjang itu diikat biar nggak pecah," kata Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, Sabtu (23/10/2021).
Dia juga menepis narasi dari salah satu akun Twitter yang menyebut mulut anjing itu diikat. Dia menyatakan mulut anjing itu tidak diikat.
"Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," jelasnya.
Ahmad mengatakan proses penangkapan anjing disaksikan pengelola resort. Anjing tersebut dievakuasi ke daratan Singkil untuk diserahkan kembali ke pemiliknya.
"Sampai ke kantor anjingnya sudah mati. Kemudian kita lapor ke Sekda dan anjingnya kita kuburkan," ujarnya.
Dia mengatakan sebenarnya ada dua anjing pemilik resor yang dievakuasi. Satu anjing betina hidup dan sempat dipelihara di kantor Satpol PP sebelum akhirnya diambil pemilik. (Detik)