Pemko Banda Aceh Beri Bimbingan Hukum Keluarga bagi Mahasiswa
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Banda Aceh - Sebanyak 50 mahasiswa mengikuti Bimbingan Hukum Keluarga dan Pembinaan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah di Aula Gedung ITLC Banda Aceh, Rabu (18/7/2018).
Kegiatan selama dua hari bertema "Wujudkan Harmonisasi Keluarga yang Islami Melalui Pemahaman Hukum Keluarga, untuk Meraih Kegemilangan Negeri" ini digelar oleh Dinas Syariat Islam (DSI) Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat mebuka acara menyampaikan apresiasi kepada DSI Banda Aceh yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan yang disebutnya sangat bermanfaat tersebut.
"Bimbingan hukum keluarga dan pembinaan keluarga ini sangat diperlukan dalam rangka menambah pengetahuan serta wawasan kepada masyarakat khususnya generasi muda dalam membangun dan membina biduk rumah tangga," katanya.
Menurutnya, keluarga yang sakinah adalah keluarga yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. "Mengapa sering terjadi cekcok dalam keluarga? Karena tak tahu makna keluarga itu sendiri. Bagi saya, keluarga itu adalah kekuatan untuk membangun kehidupan yang damai dan bahagia."
"Sementara mawaddah adalah cinta dan harapan yang di antaranya dapat diwujudkan dalam mendidik putra-putri kita menjadi anak yang saleh dan saleha, serta terus berjuang memperbaiki taraf kehidupan keluarga. Dan warahmah berarti kasih sayang yang juga sangat diperlukan dalam keluarga, baik antara suami-istri, anak, dan orangtua," pungkasnya.
Kepala DSI Banda Aceh Alizar menambahkan materi yang diberikan kepada para peserta berkaitan dengan proses pendidikan dan bimbingan tentang keluarga sakinah, mawaddah, dan sakinah. "Pematerinya dari DSI dan akademisi yang berkompeten di bidangnya dari UIN Ar-Raniry," katanya.
Secara umum, katanya lagi, hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini yakni membangun kesadaran peserta akan pentingnya ilmu dan pendidikan dalam membina keluarga serta meningkatkan pemahaman peserta terhadap keluarga yang baik dan sesuai dengan ajaran agama.
"Dan yang tak kalah penting, untuk melahirkan kader-kader dakwah di tengah masyarakat yang mampu memahami segala problematika kehidupan rumah tangga khususnya dalam membawa keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah," katanya. (rel)