DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Aparat Kepolisian Resor Aceh Barat, Polda Aceh menangkap dua pria yang diduga melakukan tindak pidana pencurian baterai tower seluler berupa base transcceiver stasion (BTS).

Kapolres Aceh Barat AKBP Bobby Aria Prakarsa, di Meulaboh, Senin, mengatakan, tersangka yang ditangkap berinisial CF dan D, merupakan tindak lanjut dari pelaporan kehilangan baterai tower milik Telkomsel di daerah setempat diwaktu hampir bersamaan.

"Ada empat laporan kami terima setelah terjadi pencurian pertama pada 20 Juli 2018, kedua pelaku berhasil ditangkap. Kemudian, kita juga sudah mengantongi dua nama lainnya dengan inisial M dan R yang masuk DPO,"katanya dalam konferensi pers.

Tersangka CF dan D merupakan mantan karyawan PT Telkomsel, sehingga serangkain aksi kejahatan yang dilakukan pada tanggal 11 sampai 16 Juli 2018 sangat mudah karena sudah memiliki pengalaman selama berkerja di perusahaan.

Dia berkata, kedua tersangka beridentitas warga Aceh Besar, kedunya spesialis pencuri baterai tower BTS, karena tidak sembarangan orang bisa melakukan pencabutan dan pengambilan baterai BTS dari tempatnya, apalagi kemudian menjualnya.

AKBP Bobby menyampaikan, barang bukti hasil curian sebelumnya, sudah dijual oleh tersangka sebanyak 60 unit baterai dari empat lokasi yang dicuri, akibat pencurian itu managerial perusahaan tersebut mengaku mengalami kerugian sebesar Rp240 juta.

"Atas perbuatan itu, keduanya terancam hukuman penjara selama sembilan tahun sesuai pasal 363 ayat 2 KUHPidana,"tegas Kapolres AKBP Bobby.

Sementara itu Manajer Network Service Telkomsel Aceh, Rommy Rinaldi, menyatakan apresiasi terhadap kinerja petugas kepolisian yang berhasil membekuk tersangka pencurian tower Telkomsel di wilayah Kabupaten Aceh Barat.

Disisi lain, Ia berharap seluruh masyarakat ikut menjaga keberadaan tower ini, apalagi baterai bagi tower BTS Telkomsel sangat penting, dampaknya akan sangat  besar hingga terganggunya jaringan, bahkan jaringan akan hilang bila baterai tower tidak ada. (Antara)