Pengajar Dayah Darul Ihsan: Abuya Tidak Pernah Mengundang Hakimelahi, Itu Hanya Silaturahmi
Font: Ukuran: - +
Silaturahmi Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi yang diduga berpaham Syiah di Dayah Darul Ihsan Labuhan Haji, Aceh Selatan, Sabtu, (6/7/2019)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kunjungan Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi ke dayah Darul Ihsan Labuhan Haji, Aceh Selatan, Sabtu, (6/7/2019) lalu, hanya silaturahmi kepada tokoh ulama, yang juga pimpinan dayah setempat, Abuya Amran Waly.
Hal itu disampaikan oleh salah satu tenaga pengajar dayah Darul Ihsan Tgk. Saidan kepada Dialeksis.com, Senin, (15/7/2019).
Tgk Saidan menegaskan pihak dayah dan Abuya Amran Waly selaku pimpinan pesantren tidak pernah mengundang Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi. Menurutnya, kedatangan tokoh agama Iran yang diduga berfaham Syiah itu murni inisiatif dari Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi.
"Kemarin itu Abuya pernah dengar-dengar aja nama syaikh itu (Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi). Sebelumnya, melalui Abu Pango, dia menyampaikan keinginannya untuk silaturahmi ke Abuya. Jadi ya itu, Abuya tidak pernah mengundang. Hanya silaturahmi biasa saja," sebut Tgk Saidan.
Kunjungan Direktur Islamic Cultural Center (ICC) ini sendiri menuai kontroversi di medsos. Ada anggapan bahwa kaum dayah 'bermesraan' dengan tokoh Syiah, sementara kajian dan pengajian salafi dibubarkan.
Menanggapi hal tersebut, Tgk Saidan memberi penjelasan sebelum silaturahmi terjadi Abuya Amran Waly telah mengetahui bahwa Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi adalah seorang ahli Syiah. Dalam kesempatan itu, lanjut Tgk Saidan, Abuya menyampaikan beberapa pertanyaan terkait faham Syiah.
"Berdasarkan jawabannya, Abuya semakin yakin bahwa kuat dugaan profesor itu berpaham Syiah," ujar Tgk Saidan mengutip klarifikasi resmi pengelola dayah Darul Ihsan lainnya, Tgk Wahyu.
Masih mengutip klarifikasi Tgk Wahyu, Tgk Saidan kembali menegaskan kunjungan Prof. Dr. Abdul Majid Hakimelahi bukanlah undangan dari Abuya Amran Waly. Hal tersebut murni silaturahmi dan hanya sekedar menerima tamu dari jauh.
"Prof itu tidak diundang Abuya. Sekali lagi tidak diundang. Abuya hanya sekedar menerima tamu dari jauh," tegas Tgk Saidan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Dialeksis.com di internet, gedung Islamic Cultural Center (ICC) terletak dikawasan Pejaten, Jakarta. Disini, aktifitas keagamaan didominasi oleh masyarakat yang berfaham Syiah. Tidak hanya dari kawasan Jakarta, masyarakat luar pulau Jawa pun memanfaatkan ICC sebagai pusat aktifitas untuk melaksanakan faham yang diyakini.
Seperti yang dituturkan Fatir yang berasal dari Bitung, Sulawesi Utara melalui situs vise.com. Dia dan keluarganya sejak dulu menganut Mazhab Syiah. Berkat ICC, dia mengaku bisa beribadah dengan tenang tanpa ada intimidasi dalam bentuk apapun.
"Di Makassar para muslim garis keras kerap mengintimidasi. Selama bulan puasa saya bakal ke ICC," tutur Fatir yang memutuskan tinggal di Jakarta tahun lalu.