Pengamat: Kapolda Aceh Wajib Respon Cepat Penimbunan Penanganan Alat Medis dan Sembako
Font: Ukuran: - +
Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada. [Foto: Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah secara resmi mengumumkan pasien pertama di Indonesia yang terinfeksi virus corona pada Senin (2/3/2020).
Hal ini tentu akan berdampak baik bagi masyarakat di Jakarta hingga Aceh, di mana banyak barang dan sembako dibeli oleh masyarakat.
"Kondisi ini memunculkan kerawanan secara keamanan dan juga memunculkan kenaikan harga-harga serta penimbunan dari para penjual, baik masker maupun kebutuhan sembako dan antiseptik," kata Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada, Selasa (3/2/2020).
"Nah, artinya kita ingin menyarankan kepada Kapolda Aceh untuk bertindak cepat agar masyarakat mendapatkan akses terkait kebutuhan tanpa ada tekanan harga yang tinggi (dari para calo), tanpa disembunyikan atau ditimbun dari para penjual," tegasnya.
Ia menambahkan, kalau tidak cepat, maka hal ini ini akan memunculkan retaknya stabilitas keamanan, karena virus corona juga dianggap menjadi bagian yang membuat satu kondisi yakni imbas secara ketakutan.
Kondisi ketakutan ini pula kemudian, membuat masyarakat melakukan hal-hal yang berujung kepada tindakan-tindakan anarkis dengan beban ketakutan psikologi yang ada.
"Belum ada satu deteksi memang masyarakat Aceh terinfeksi virus corona, tetapi langkah antisipasi mesti dilakukan pihak kepolisian juga secara cepat," ungkapnya.
"Kemudian kepada pihak pemerintah, kita juga menyarankan agar juga memberikan masukan kepada SKPA terkait untuk merespon cepat terkait dengan langkah-langkah antisipasi apa yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah. Segera," pungkasnya. (sm)