Pengurus DEMA Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Resmi Dilantik
Font: Ukuran: - +
Pengurus DEMA Fakultas Ushuluddin dan Filsafat periode 2019-2020 resmi dilantik oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Drs. Fuadi, M. Hum, Sabtu (13/4/2019).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh periode 2019-2020 yang diketuai M. Wahyu Zia Ulhak resmi dilantik.
Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Lantai IV Gedung Balai Kota Banda Aceh, Sabtu (13/4/2019) malam, dan dilantik langsung oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Drs. Fuadi, M. Hum.
Selain pengurus DEMA periode 2019-2020, Dekan Ushuluddin dan Filsafat juga melantik pengurus Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) yang ada di lingkungan fakultas itu, yakni HMP Prodi Akidah dan Filsafat Islam, HMP Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, HMP Prodi Studi Agama-Agama, dan HMP Prodi Sosiologi Agama.
Pada kesempatan tersebut, juga dilantik pengurus Mushalla Azilah, sebuah lembaga mahasiswa otonom yang bergerak di bidang kajian dan diskusi seputar keilmuan dan keislaman.
Usai resmi dilantik sebagai Ketua DEMA periode 2019-2020, Wahyu Zia berjanji akan mengemban amanah itu sebaik mungkin, serta siap membawa almamater Fakutas Ushuluddin dan Filsafat ke arah yang lebih baik lagi.
"Ke depan kami seluruh pengurus siap berikhtiar dan berkarya bersama-sama untuk mengharumkan nama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat," ungkapnya dalam sambutan.
Wahyu Zia mengakui mengemban amanah kepengurusan tersebut bukanlah perkara mudah, butuh usaha keras dan kerja nyata secara bersama-sama antara mahasiswa dan pimpinan fakultas. Karenanya, dia sangat mengharapkan support penuh dari Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan nantinya.
"Kami menyadari bahwa lembaga mahasiswa ini hanyalah tempat kami belajar dan berproses. Untuk itu kami mengharapkan support penuh dari pimpinan fakultas. Kami juga mengharapkan bimbingan dan dukungan dari para senior, dosen dan para alumni demi kelancaran setiap program kegiatan yang kami laksanakan ke depannya," tutupnya
Sementara Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Drs. Fuadi, M. Hum dalam sambutannya mengatakan siap mensupport setiap kegiatan lembaga mahasiswa, asalkan kegiatan itu memiliki dimensi akademis dan sosialnya. "Tentu kami pimpinan fakultas akan mendukung penuh setiap kegiatan mahasiswa yang bisa mengharumkam nama almamater," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan juga menekankan agar mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat untuk lebih peka terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi baik dimensi akademik (pendidikan), penelitian maupun dimensi sosial atau pengabdian kepada masyarakat. Fuadi juga mengatakan bahwa organisasi itu sangat penting, namun daya kritis mahasiswa terhadap akademik dan dimensi sosial juga jauh lebih penting
"Organisasi mahasiswa itu penting, tapi daya kritis mahasiswa terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi jauh lebih penting. Mahasiswa harus kritis tapi tidak anarkis. Ketika ada suatu masalah baik di internal organisasi, kampus, maupun sosial dan pemerintahan kedepankan diskusi dan diplomasi. Kita berharap mahasiswa harus tampil beda dalam melihat suatu isu dan menyuarakan solusi yang membangun," harap Dekan.
Dekan juga mengajak mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat untuk meningkatkan daya akademisnya, terutama dalam pengkajian terhadap isu-isu aktual. "Kalau bisa pengurus DEMA periode 2019-2020 harus bisa melahirkan jurnal ilmiah, ini akan kami support penuh," tegasnya.
Tiga Program Unggulan
Disamping itu, Drs. Fuadi, M. Hum juga mengungkapkan bahwa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry dibawah kepemimpinannya saat ini sedang menjalankan tiga program unggulan, yaitu keislaman, kebahasaan, dan tahfiz al-Quran.
Dia meminta Pengurus DEMA dan seluruh civitas akademika terutama para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam menyukseskan program unggulan tersebut. Diterangkannnya, tiga program unggulan dimaksud saat ini sudah mulai berjalan.
Dalam bidang keislaman, penekananya adalah kajian dan seminar-seminar yang bekerjasama dengan berbagai pihak, baik lokal, nasional hingga internasional. Terkait hal ini ke depannya dia berharap di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat dapat melahirkan kelas internasional.
Kemudian program kebahasaan adalah dengan membuka kelas khusus, terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. "Dengan adanya kelas bahasa, kami berharap mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat saat lulus kuliah nantinya juga memiliki keterampilan penguasaan bahasa sehingga akan mudah dalam bersaing baik di dunia kerja maupun jenjang pendidikan selanjutnya. Kelas bahasa ini diharapkan juga akan memaksimalkan lahirnya kelas internasional," terangnya.
Terakhir adalah program tahfiz al-Quran. Program ini dimaksud agar lulusan-lulusan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat benar-benar memiliki kedalaman ilmu keislaman yang menjadi ciri khas fakultas tersebut.
"Saat ini ada banyak mahasiswa Ushuluddin dan Filsafat yang hafiz. Harapannya, semua mahasiswa kita saat lulus nantinya bisa menjadi hafiz, baik satu juz, lima juz, 10 juz bahkan hingga 30 juz," tutup Fuadi, seraya menambahkan bahwa program bahasa dan tahfiz ini akan diberikan sertifikat khusus yang diakui oleh lembaga terkait. (rel)