Pengurus ESI Aceh Dilantik, Muhammad Abduh: Tahun Fokus Cari Atlet
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PB ESI) resmi mengesahkan dan melantik kepengurusan ESI Provinsi Aceh periode 2020-2024, Sabtu (14/3/2020).
Pengesahan dilakukan Ketua Umum PB ESI Budi Gunawan, bersamaan dengan pengurus provinsi lainnya yang dilakukan secara online atau dikenal dengan e-pelantikan, ini pertama dalam sejarah olahraga Indonesia. Momen itu sekaligus menjajal kualitas jaringan teknologi informasi yang menjadi tumpuan Esports saat ini di Indonesia.
Turut hadir dalam peresmian itu Muzakir Manaf Ketua Umum KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar Ketua Harian KONI Aceh, Baktiar Wakil Ketua KONI Aceh yang juga Ketua Pengprov Atletik, Azhari Cage Wakil Bendahara III KONI Aceh yang juga Ketua Pengprov Pertina Aceh, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedi Yuswandi AP.
"Saat ini, di Aceh banyak sekali pemain E-Sport profesional yang sudah terbentuk, mereka bahkan sudah mengikuti berbagai jenis kejuaraan baik di level regional maupun ajang nasional. Setelah terbentuknya Pengprov E-Sport Aceh maka langkah selanjutnya yaitu segera melantik pengurus E-Sport di 23 kabupaten/kota yang saat ini struktur dan personelnya sudah siap," ujar Muhammad Abduh, Ketua Umum Pengprov E-Sport Aceh, di Banda Aceh, Sabtu.
Muhammad Abduh menyebutkan, tahun pertama kepengurusan Pengprov ESI Aceh fokus mencari atlet-atlet berbakat E-Sport. Namun dia tak menyebutkan pasti target jumlah atlet disaring melalui turnamen yang digelar Pengprov ESI Aceh.
Atlet-atlet yang tersaring akan diberi pembinaan lebih lanjut dan diarahkan jadi atlet Esports profesional. Mereka juga akan diseleksi untuk menjadi tim ESI Aceh pada PON Papua 2020, yang ditargetkan meraih 4 medali emas.
“E-Sport tidak hanya game tapi bagaimana seseorang dapat meningkatkan kualitas diri dalam berkomunikasi, pemecahan masalah dan team work. Semoga setelah adanya wadah ini, atlet-atket e-Sport di Aceh lebih terarah,” ungkap Cut Ema Aklim, Sekretaris Umum Pengprov e-Sport Aceh.
Ada beberapa game yang akan dijadikan kompetisi e-Sports, seperti Mobile Legends, DOTA 2 dan game MOBA lainnya. Ia berharap dengan terbentuknya ESI Aceh, para gamers khususnya game Moba akan mendapat wadah yang mengarah ke jenjang prestasi. Selain itu Aceh juga diharapkan mendominasi PON dan ajang-ajang lainnya. "Hadirnya wadah ini kami harapkan atlet Aceh mampu mendominasi nantinya," ujar Cut Ema melalui siaran pers dikirim Husni Fahrizal, Ketua Bidang Humas Pengprov ESI Aceh.
Seperti diketahui, ESI dibentuk berdasarkan kesepakatan dalam Simposium Olahraga Esports pada 3 Oktober 2019 di Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah stakeholder dan komponen olahraga Esports di Tanah Air.(rls)