DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengurus Kadin Aceh, Muhammad Mada mengaku kecewa dengan surat yang dikirimkan oleh Direktur Eksekutif Kadin Aceh kepadanya terkait pemberitahuan awal mengenai penyelenggaraan Musdaprov ke-6 Kadin Aceh.

Ia mengeluhkan lamanya surat tersebut sampai kepada dirinya. Di situ tertulis tanggal surat 12 September 2018. Namun ia baru menerima surat tersebut Senin (17/9) pagi.

"Itu salah satu poinnya. Yang kedua, kami tidak dilampirkan tentang kepanitiaan lengkap dalam surat tersebut baik dari OC maupun SC. Kami hanya tahu, sesuai rapat pada 7 Juli 2018, Ketua SC dan Ketua OC yang terpilih. Keputusan rapat pada saat itu, ketua SC dan OC diperintahkan untuk menyusun pengurus lengkap dengan berkonsultasi dengan para pengurus," ujar pria yang akrab disapa Cek Mada itu.

Ia mempertanyakan kepanitiaan baik OC maupun SC belum diberitahukan kepada pihaknya, padahal sudah dua bulan lebih.

"Kalau saya melihat, ini ada scenario tertentu dari pihak tertentu, kita tidak menuduh siapa-siapa. Cuma saya selaku pengurus Kadin Aceh berharap tidak ada permainan yang sifatnya menjegal pihak lain. Kita main fair play," katanya.

Karena itu, ia meminta Ketua Kadin Aceh, Firmandez agar transparan dalam hal pengiriman surat, baik surat kepada Kadin Indonesia serta memublikasikan struktur kepanitiaan kepada pengurus.

"Kalau kita lihat jadwal yang ditentukan dalam surat pemberitahuan, jadwal Musdaprov diperhitungkan awal November atau 21 November, padahal pada 21 November itu sesuai SK kepengurusan itu sudah berakhir, karena ditolerir sesuai dengan Anggaran Dasar Kadin dua bulan pasca berakhirnya masa jabatan," sebutnya.