Perayaan Hari AIDS, Dinkes Aceh Utara Laksanakan Lomba Karya Tulis
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS I Lhokseumawe – Dalam rangka memeringati hari HIV/AIDS Sedunia, Dinas Kesehatan Aceh Utara melakukan serangkaian acara pada Sabtu (1/12/2018). Acara dimulai dengan Simposium tentang HIV/AIDS dengan tema "Saya Berani, Saya Sehat" dengan keynote speaker, dr. Teuku Mamfaluti, M.Kes.
Acara puncak peringatan HIV/AIDS oleh Dinas Kesehatan Aceh Utara dipusatkan di Hotel Lido Graha Lhokseumawe. Pada saat sambutan acara, disamping dari panitia, juga dihadiri oleh anggota DPR RI dari Aceh dari partai Demokrat, Muslim, SHI, MM. Pada sambutannya, Muslim menyambut baik pelaksanaan perayaan hari HIV/AIDS sedunia ini. "Acara ini bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat dan sosialisasi tentang bahaya penyakit kronis ini", ujarnya dalam sambutan.
Seperti diketahui, penyebaran HIV/AIDS terbesar di Aceh ada di Aceh Utara. Ini tentu memprihatinkan, karena daerah ini dikenal masih menghadapi masalah literasi atau rendahnya kesadaran tentang pengetahuan kesehatan. Masih banyaknya masyarakat miskin yang belum terjangkau program kesejahteraan sosial (social security), bisa menjadi masalah yang kompleks jika ditambah lagi buruknya pengetahuan publik tentang pengetahuan HIV/AIDS.
Pada akhir simposium panitia mengumumkan beberapa perlombaan yang telah dipublikasi beberapa waktu lalu dan ditutup pada 28 November 2018. Untuk lomba penulisan artikel juara pertama diraih Teuku Kemal Fasya, dosen Antropologi FISIP Universitas Malikussaleh. Juara dua didapuk kepada Asmaul Husna, alumni Prodi Komunikasi Unimal dan juga lulusan S2 Universitas Sumatera Utara. Adapun peraih juara ketiga jatuh kepada Rita Zahara, jurnalis asal Bireun. "Lomba artikel opini ini diikuti oleh 41 peserta, dan kemudian kami memilih 20 terbaik dan selanjutnya dipilih delapan terbaik oleh dua juri, Masriadi Sambo dan Jaffaruddin," ungkap Srimulyati Mukhtar, pengelola lomba Dinkes Aceh Utara.
Lomba lain yang dilakukan ialah Olimpiade HIV/AIDS untuk tingkat siswa SMA dan mahasiswa, termasuk bagi pengelola program di tingkat kecamatan. Acara juga dimeriahkan dengan pembagian door prize kepada peserta simposium, yang berangkat dari materi simposium.
Acara yang berbasis lomba rencananya akan tetap dipertahankan di tahun depan, karena masih lemahnya pengetahuan masyarakat dan penyebaran HIV/AIDS yang cukup pesat dari tahun ke tahun di Aceh Utara. Saat ini di Bumi Samudera Pasai telah terdeteksi 83 orang di Aceh Utara terdampak virus HIV/AIDS, dan 36 orang telah meninggal dunia, akibat tidak mengikuti proses medis yang tepat dan konsumsi obat secara kontinyu. (tkf)