PERHATI-BKL Aceh Peringati Hari Pendengaran Sedunia
Font: Ukuran: - +
Skrining pendengaran dengan alat Audiometer oleh dr Ferawati, SpTHTBKL dari Perhati-BKL Aceh sedang melakukan pemeriksaan pendengaran pada siswa kelas 10 -11 SMA Negeri Sabang dalam rangka WHD 3 Maret 2022. [Foto: Istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-BKL) Cabang Aceh bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Program Studi THT-BKL FK USK/RSUDZA, Komda PGPKT Wilayah Aceh mengadakan Peringatan World Hearing Day (Hari Pendengaran Sedunia) yang jatuh pada 3 Maret 2022 dengan berbagai kegiatan.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Rabu (3/2/2022), puncaknya diadakan di Kota Sabang dan disambut oleh Kadinkes Kota Sabang dan Direktur RSUD Sabang.
Pada hari Senin kemarin (1/3) telah diadakan Workshop Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak bagi peserta dokter umum, perawat dan bidan Puskesmas se-Kota Sabang. Pada hari Selasa (2/3) dilaksanakan kegiatan bakti kesehatan berupa Pemeriksaan THT, bersih2 telinga (BBT) dan penyuluhan kesehatan telinga dan pendengaran serta kesehatan gigi di SD Negeri 6 Kota Sabang. Sedangkan di SMA Negeri 1 Sabang, diadakan bakti kesehatan pemeriksaan THT, bersih2 telinga, skrining pendengaran dan penyuluhan kesehatan telinga dan pendengaran bagi siswa kelas 10 dan 11.
Di kilometer 0 ujung barat Indonesia ini, diadakan pula kegiatan pembagian masker dan brosur informasi perlindungan kesehatan telinga dan pendengaran.
Penandatanganan Piagam Kerjasama
Kesempatan puncak WHD 3 Maret 2022 ini dimanfaatkan pula sebagai hari bersejarah bagi kerja sama antara 2 entitas PERHATI-BKL Cabang Aceh dan Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) J. LILIPORY Sabang, dengan penandatanganan PIAGAM KERJASAMA dalam kerangka pendidikan/pelatihan, penelitian, pelayanan kesehatan, pengabdian pada masyarakat serta jasa konsultasi sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing.
Penandatanganan piagam kerja sama tersebut dilakukan oleh dr Azwar Abdullah, SpTHTBKL dan dr Sofyan Ali Basit, SpBA, Mayor Laut (K), disaksikan oleh Kabid Yankes Dinkes Prov Aceh dr Yuanita Ananda didampingi oleh dr Iman Murahman, dr Rais dan dr Lily Setiani SpTHT-BKL, Subsep LF(K) dari Komda PGPKT Wilayah Aceh.
Perlu diketahui bahwa RSAL J. Lilipory memiliki benang merah sejarah yang panjang sejak zaman kolonial Belanda hingga kini. Di RSAL paling barat Indonesia ini, telah lama memiliki Hyperbaric Therapy Chamber (cara pengobatan dengan menghirup oksigen murni dimana seseorang berada dalam ruang/tabung udara bertekanan tinggi) yang berkapasitas 6-8 orang.
Bagi pasien-pasien yang berhubungan dengan bbrp penyakit THT misalnya tuli mendadak, penyakit karena kecelakaan akibat penyelaman atau penyakit-penyakit lainnya, maka salah satu upaya pengobatan adalah dengan terapi hiperbarik oksigen.
Pada pagi hari ini Kamis (3/3) kegiatan dipusatkan di RSAL meliputi senam kesegaran jasmani, terapi hiperbarik dan sosialisasi kesehatan telinga dan pendengaran di alun-alun kota Sabang.
Di Banda Aceh, pada Kamis 3/3 pukul 17.00 sd 18.00 pendengar dapat mengikuti talkshow "Gangguan Pendengaran Akibat Bising di masa Pandemi Covid-19" bersama dr. Damayanti, SpTHT-BKL dari RSIA Banda Aceh di Radio Djati FM frekuensi 103.6 MHz. []
- Satlantas Polres Aceh Jaya Gelar Operasi Keselamatan Seulawah
- Kasus Baru Covid-19 Bertambah 231 Orang, Lima Daerah di Aceh Kembali Zona Oranye
- Bambang Bachtiar Resmi Dilantik Sebagai Kajati Aceh, Ini Penekanan Jaksa Agung RI
- Ketua Dekranasda Aceh Kunjungi Rumah Produksi Tenun Gampong Peulalu Aceh Timur