Peristiwa Rangga Menjaga Kehormatan Orang Tua Menuai Reaksi UAS
Font: Ukuran: - +
[Ustad Abdul Somad (UAS), Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kisah piluh anak berusia 9 tahun bernama Rangga dibunuh pria bernama Samsul saat berteriak demi menolong ibunya diperkosa. Kejadian ini menuai respon publik di Indonesia, termasuk ulama kondang Ustaz Abdul Somad (UAS).
Pada halaman UAS di akun Instagram resminya di Sabtu (17/10/2020) mengunggah foto serta kisah Rangga. Respon UAS untuk Rangga dapat dilihat pada @ustadzabdulsomad_official. Di isinya UAS menyertakan sebuah hadis soal mati syahid dalam unggahannya itu.
"Rasulullah Saw bersabda: 'Siapa yang terbunuh karena membela keluarganya, maka ia mati syahid' (HR at-Tirmidzi)," ujar UAS tertulis di dalam akun Instagram-nya.
Isi UAS menulis soal tindakan Rangga dinilainya memberikan contoh dan mengajarkan anak di Indonesia tentang arti menjaga kehormatan. Secara tegas UAS menyebut Rangga meninggal dalam keadaan syahid.
"Ananda Rangga. Dengan perbuatanmu engkau telah mengajarkan pada anak bangsa ini tentang arti menjaga kehormatan, walau mesti dibayar dengan nyawa. Engkau hadap Allah tanpa dosa, karena belum aqil baligh," demikian isi di tulis UAS.
Ia melanjutkan penjelasan tentang syahid. Dia menilai Rangga mati dalam keadaan syahid.
"Syahid berarti menyaksikan, karena engkau telah menyaksikan tempatmu di surga sebelum kematian tiba," ungkapnya.
"Ruhmu berada di paruh burung-burung berwarna hijau terbang kian kemari di dalam surga. Bila engkau diberi Allah kuasa untuk memberi syafaat, berikanlah sebagiannya untuk hamba Allah yang hina: Abdul Somad," tambah UAS.
Kejadian dari realitas kehidupan ini telah menyayat hati kita semua, alkisah berawal saat Samsul masuk ke rumah tempat Rangga dan ibunya, DA (28), tinggal di Aceh Timur ketika keduanya sedang tertidur, Sabtu (10/10) dini hari. Samsul yang masuk dengan cara mengcongkel pintu kemudian berupaya memperkosa DA.