Rektor USK Prof Dr Ir Marwan bersama Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Dr Ir Agussabti bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia Teuku Faizasyah, Senin (17/7/2023) di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. [Foto: Humas USK]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Ir Marwan bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia Teuku Faizasyah, Senin (17/7/2023) di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Dalam kunjungan kerja tersebut, Rektor USK didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik USK Prof Dr Ir Agussabti.

Dalam pertemuan itu, Teuku Faizasyah menyampaikan, Kementerian Luar Negeri siap untuk memfasilitasi hubungan kerja sama antara USK dengan Pemerintah Norwegia serta kampus-kampus yang berada di Negara Skandinavia tersebut.

“Kemenlu siap dan mendukung penuh agar terjalin kemitraan internasional, antara USK dengan Pemerintah Norwegia serta kampus-kampus yang ada di sana,” ucapnya.

Teuku Faizasyah yang merupakan Putra Aceh menilai, hubungan kemitraan internasional ini sangatlah penting, baik bagi USK maupun Indonesia secara luas.

Ia menyebut, selama ini Pemerintah Norwegia telah memberikan perhatian serius pada isu-isu internasional khususnya lingkungan dan green technology. 

"Kami tentu berharap USK dapat menjalin kerja sama dengan Norwegia pada bidang-bidang yang menjadi perhatian mereka," tutur Teuku Faizasyah.

Pada kesempata itu, Prof Marwan menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemlu. Terkait arahan Teuku Faizasyah terhadap bidang kajian yang menjadi perhatian Pemerintah Norwegia tersebut, USK siap menindaklanjutinya.

Rektor menyampaikan, selama ini USK juga memberikan perhatian serius terhadap isu-isu lingkungan. Hal ini dibuktikan USK dengan mendirikan Pusat Riset Lingkungan Hidup, Pusat Riset Lahan Gambut dan lainnya. Selain itu, USK juga fokus pada kajian-kajian hutan adat serta carbon grade concentrate.

“Jadi USK sangat siap untuk menjalin kemitraan internasional dengan Norwegia ini. Karena bidang-bidang kajian tersebut telah lama menjadi fokus USK,” ucap Rektor.

Ia pun berharap hubungan kerja sama ini nantinya bisa diperluas dengan membuka rekognisi internasional bagi USK, sehingga USK bisa mengembangkan kelas-kelas internasionalnya.

Selain itu, Rektor mengungkapkan, hubungan kerja sama ini merupakan salah satu upaya USK untuk mendirikan Program Studi Spesifik Aceh, seperti Prodi Resolusi Konflik dan Pembangunan Perdamaian. Oleh sebab itu, pihaknya berharap kerja sama ini dapat segera terealisasi dan memberi manfaat yang luas bagi Aceh maupun Indonesia.

“Tentu saja selain kerja sama di bidang riset, kita juga berharap terbuka peluang untuk pertukaran dosen maupun mahasiswa. Jadi kerja sama ini sangat penting untuk membangun reputasi internasional USK,” pungkas Rektor USK Prof Marwan. [*]