Pernyataan Menag dan Wakil Ketua MUI, Ini Respon Karimun Usman
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Politisi Senior Aceh, Karimun Usman. [Foto: Waspada/Aldin NL]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa Kemenag merupakan hadiah untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum beberapa waktu yang lalu.
Atas apa yang disampaikan oleh Menag Yaqut, tentu ini mendapati banyak respon dari seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas menanggapi peryataan Menteri Agama dengan mengatakan, lebih baik Kemenag dibubarkan saja lantaran mengedepankan kepentingan partai dan kelompok tertentu.
Setelah itu, Politisi Senior Aceh, Karimun Usman menanggapi hal itu dan menyampaikan, bahwa agar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas jika salah, lebih baik diusul diganti, bukan Kementerian Agama yang dibubarkan.
“Kalau menurut saya, apa yang dikomentari oleh Wakil ketua MUI sebagai tokoh ulama itu juga tidak benar, karena terlalu emosi,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Jumat (29/10/2021).
Dirinya menyampaikan, mestinya sebagai tokoh ulama dan panutan, Wakil Ketua MUI harus lebih cerdas dalam menanggapi pernyataan Menag. “Karena bagaimanapun, sejak Indonesia merdeka, itukan ada pemerintah Presidential, ada pemerintah Indonesia Serikat, samapai pemerintah Indonesia Demokrasi Pancasila. Sementara juga, sejak Presiden Soekarno sampai Presiden ke-7, Kementerian Agama itu tetap ada, karena kita menganut, Azaz Pancasila,” sebutnya.
Sementara itu, Kata Karimun, pesan di Pancasila, pada Point pertama adalah ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. “Jadi ini adalah sebagai penghormatan sesama umat beragama yang ada di Indonesia. maka dibentuklah Kementerian Agama,” jelasnya.
Sementara itu, Karimun mengatakan, kalau apa yang disampaikan oleh Yaqut bahwa ‘Kementerian Agama itu adalah hadiah’ itu sudah salah besar.
“Karena Menag silih berjalan waktu akan berganti. Apakah itu yang disebut hadiah? Karena Jokowi saja tidak pernah memberikan hadiah kepada siapapun, bahkan kepada Parpol,” tegasnya.
Karimun menjelaskan, posisi yang diberikan Presiden itu adalah kepada orang-orang yang memang profesinya dan keahliannya dibidang tersebut. “Ya dianggap Menag yang kemarin itu sesuai dibidangnya, adapun Menag bahwa Kementerian Agama itu adalah hadiah, itu menjadi urusan dia. Tapi saya berharap Menag tidak perlu menyatakan yang begitu, jadi seakan-akan Presiden memberi hadiah kepada Parpol, itu tidak benar!,” jelasnya dengan tegas.
Dan ucapan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MUI, Menurut Karimun, itu tidak baik kalau Kementerian Agama itu dibubarkan. “Apa yang salah dengan Kementerian Agama, itu hanya beru Tulisan ‘Kementerian Agama’. Yang salah disinikan menteri Agamanya!, jadi usulkan saja supaya Menag itu diganti,” pungkasnya. [ftr]