DIALEKSIS.COM | Langsa – UPT Perpustakaan IAIN Langsa melakukan persetujuan kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Prodi Antropologi FISIP Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Senin (19/11/2018) di Langsa.

Penandatangan kerjasama itu dilakukan di sela-sela dialog dalam rangkaian field trip Prodi Antropologi Unimal yang mengangkat tema "Sejarah Kota dan Konstruksi Pluralisme Kota Langsa". Acara dialog itu diisi oleh pembicara Sabaruddin, M.Si dengan tema "Sejarah Arkeologis dan Genealogis Kota Langsa", Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution mengulas kajian "Pluralisme Langsa sebagai Indikator Pengelolaan Kota yang Demokratis", dan Teuku Kemal Fasya, M.Hum yang mengangkat fokus "Signifikansi Kajian Sejarah Kota dalam Antropologi". Selesai melakukan dialog para peserta diskusi dihibur oleh Tim Kreatif Antropologi yang membawakan lagu-lagu etnik dan lagu pop anak milenial, Zona Nyaman dari FourTwenty.

MoU itu mulai berlaku sejak akhir November 2018, ketika Perpustakaan IAIN Langsa meluncurkan program baru dengan fungsi digitalisasi yang komplit. Penanda-tanganan itu juga berarti memberikan kesempatan kepada mahasiswa Antropologi FISIP Unimal untuk dapat mengakses e-library IAIN Langsa secara gratis. "Bahkan katanya akan mendapatkan kartu akses perpustakaan khusus bagi mahasiswa Antropologi", ungkap salah seorang pejabat dari IAIN Langsa.

Kegiatan ini disambut positif oleh kedua belah pihak. Sabaruddin selaku ketua UPT Perpustakaan IAIN Langsa mengatakan, kunjungan ini menjadi kehormatan yang besar bagi keluarga IAIN Langsa. "Bahkan kunjungan dari Antropologi Unimal ini adalah rombongan terbesar yang kami sambut dalam tiga tahun terakhir ini", ungkapnya. Saat kegiatan field trip ini rombongan Antropologi Unimal berjumlah 58 orang.

Perpustakaan yang baru dibangun ini turut memberikan decak kagum bagi kalangan mahasiswa Antropologi. Setiap sisi perpusatakaan telah dilengkapi penyejuk ruangan dan ruangan diskusi dilengkapi dengan fungsi akustik maksimal. Perpustakaan didesain secara modern dengan memberikan ruang relaksasi untuk membaca. "Luar biasa infrastruktur perpustakaan, sangat futuristik, bahkan lebih bagus dari yang kami miliki", ungkap Imam Akbar mahasiswa yang ikut rombongan field trip ini.

Selamat buat IAIN Langsa untuk lompatan sejarahnya, semoga semakin berjaya sebagai pusat kajian keislaman dan kemasyarakatan di Aceh dan Sumatera.