Persiapan IOWave 2018, BPBA Aceh lakukan Video Teleconference
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, H.Teuku Ahmad Dadek, SH didampingi Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiapgaan BPBA, Bobby Syahputra, SE, M.Si dan Perwira PUSDALOPS PB BPBA, Fazli, SKM, M.Kes melakukan Video Teleconference ke BMKG Pusat dalam rangka Persiapan Simulasi Kesiapsiagaan menghadapi Tsunami di Kawasan Samudera Hindia atau disebut Indian Ocean Wave (IOWave) 2018. Video Teleconference tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris BPBD Kota, Drs. Azhari didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Banda Aceh, Drs. Nata Kurniawan, MM.
Simulasi IOWave 2018 yang akan dilaksanakan tanggal 5 September 2018 berdasarkan hasil Kesepakatan bersama Pertemuan Intergovermental Oceanographic Commission UNISCO ke - XI Tahun 2017 di Kuala Lumpur Malaysia dengan Skenario Tsunami di Sunda Trench akibat Gempa Bumi dengan Magnitude 9.3. kedalaman 10 Km yang terjadi pada Pukul 10.00 WIB berpotensi Tsunami dimana Pesisir Pantai Aceh (termasuk Kota Banda Aceh) dan Nias dengan Status Awas, Pariaman dan Bantul Status Siaga sementara Pangandaran dan Bantul dengan Status Waspada. Dimana ke enam Kabupaten/Kota tersebut disarankan untuk ikut berpartisipasi pada IOWave 2018.
Pada tataran Nasional IOWave 2018 bertujuan untuk menguji Sistem InaTEWS terkait waktu kirim dan tiba, isi dan penerima, pemahaman isi berita dan penerjemahannya menjadi tindakan tanggap bencana, rantai peringatan dini terkait uji SOP, keterlibatan para pihak, tautan komunikasi di daerah terkait operator 24/7 termasuk kelengkapan alat komunikasi.
Sementara pada tataran Internasional, IOWave 2018 bertujuan untuk menvalidasi mekanisme penyebaran buletin tsunami dan unpan balik antara Tsunami Service Providee dan National Tsunami Warning Center yaitu BMKG melalui Tsunami Watch Vocal Points juga menvalidasi penyebaran SOP peringatan tsunami dan informasi lainnya ke Instansi terkait dalam respon bencana termasuk pengambilan keputusan dalam menerbitkan peringatan serta tingkat kesiapsiagaan dan respon masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBA, menambahkan bahwa Pemerintah Aceh siap berpartisipasi mensukseskan IOWave 2018 disamping karena Aceh pernah mengalami kejadian tsunami 2004 juga Aceh pernah menjadi tuan rumah IOWave 2009 yang melibatkan Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabang. Hasil pelaksanaan Simulasi IOWave 2009 kemudian menjadi SOP Resmi Pemerintah Aceh melalui Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 tentang Sistem Peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami Aceh. (Humas BPPA)