Pertamina Aceh : Kebijakan Stiker Subsidi Sangat Berdampak Positif
Font: Ukuran: - +
[Foto: Herianto/Serambi]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh mengeluarkan kebijakan pemasangan stiker bersubsidi untuk kendaraan roda empat memicu protes keras. Aturan penempelan stiker itu tertuang dalam surat edaran Gubernur Aceh no. 540/9186 tahun 2020 tentang Program Stikering pada kendaraan sebagai Strategi Untuk Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) yang Tepat Sasaran.
Mendalami kebijakan pemasangan stiker BBM bersubsidi itu, Dialeksis.com langsung bertanya dan menggali informasi melalui Sales Area Manager PT Pertamina Aceh, Ferry Pasalini mengungkapkan,”Stiker subsidi itu sebenarnya tidak menambah peraturan baru. Hanya untuk menandai saja. Tujuan adalah agar terkontrol penggunaan BBM, khusus premium dan bio solar untuk memberikan kepada pihak yang layak memakai BBM bersubsidi itu,” ujarnya saat dihubungi Dialeksis via seluler, Minggu (23/08/2020).
Hal lainnya dikatakan Ferry dipasangkan stiker bersubsidi agar mengatasi masalah antrean yang panjang ketika membeli BMM subsidi di SPBU di seluruh Aceh.
“Semakin lama antrian semakin panjang kendaraan begitu parah di SPBU yang ada di Aceh dan menganggu orang pengguna jalan raya. Sebelum adanya kebijakan tempel stiker BBM subsidi. Fakta lapangan banyak yang mengeluh dari kalangan angkot, becak, mobil pick up sayur atau barang mereka semua tidak mendapatkan premium karena terlalu banyaknya antrean karena banyaknya mobil-mobil pribadi,” jelasnya.
Ia memberitaukan bahwa pemasangan stiker bersubsidi ini merupakan programnya Pemerintah Provinsi Aceh bekerjasama dengan Pertamina untuk membantu menanggulangi masalah antrian dan penggunaan BBM subsidi tidak tepat sasaran,”Justru pemerintah berniat baik dan aktif untuk menyelesaikan masalah yang kita temukan itu,” ungkapnya.
Evaluasi dilakukan pihak Pertamina Aceh selama kurun waktu beberapa hari pasca pemberlakuan pemasangan stiker subsidi, menurut Ferry memberikan dampak positif membuat kondisinya berbeda, dimana anteran banyak ketika mengisi BBM premium di SPBU, kini mulai berkurang drastis. Itu terjadi tidak hanya di Banda Aceh saja, tetapi di seluruh SPBU di Aceh.
Masih menurut Ferry, ia menjelaskan lagi dibuktikan dari testimoni masyarakat Aceh saat kita temui mengatakan sangat terbantu dengan kebijakan stiker subsidi, salah satunya supir labi-labi menyatakan senang sekali cepat mendapatkan BBM subsidi tanpa antre panjang, biasanya bisa sampai 4 jam saat ini hanya setengah jam, bahkan ada tanpa antre lagi langsung isi BBM bersubsidi.
“Jadi tujuan baik program baik, Pemerintah kalau diam saja itu malah salah. Program ini menurut kami dari Pertamina. Pertamina mengapresiasi dan mendukung penuh pemerintah untuk mengatasi kuota BBM terbatas. Pemerintah membuat surat edaran kita jalankan dengan baik,” ungkapnya menutup pembicaraan kepada Dialeksis.com [].