Pertemuan EWB-Jepang dengan Bupati Aceh Besar Bahas Mitigasi Bencana untuk anak-anak
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar- Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali melakukan pertemuan dengan pihak Engineers Without Borders-Japan (EWB-J). Pertemuan dengan belasan mahasiswa itu berlangsung sederhana di salah satu hotel di Kota Banda Aceh, Minggu (2/9/2018).
EWB-J tersebut memiliki misi untuk memberi kontribusi demi pemulihan dan rekonstruksi daerah yang terkena bencana, serta mitigasi becana alam baik di dalam dan luar negeri. Pihak EWB-J tersebut akan memberi pendidikan pencegahan bencana untuk anak-anak, yang juga merupakan salah satu isu yang penting.
Di bawah EWB-J memiliki organisasi mahasiswa yang berasal dari Universitas Waseda dan Universitas Kyoto, yang betugas akan melaksanakan pendidikan pencegahan bencana untuk anak-anak di dalam dan luar negeri. Dan mereka berkunjung ke Banda Aceh yakni untuk mensosialisasikan tentang mitigasi bencana ke beberapa sekolah.
"Kedua organisasi mahasiswa itu tugasnya memperkenalkan kepada dunia kisah nyata tentang 100 anak-anak dari Sekolah Dasar (SD) Ofunato yang selamat dari tsunami berkat latihan evakuasi bencana," kata Pendamping Mahasiswa Jepang, Toyokazu Sakaki.
Sementara itu, Mawardi Ali menjelaskan, bahwa diskusi singkat dengan para mahasiswa tersebut membahas tentang mitigasi bencana. Kata Mawardi, mereka adalah orang Jepang yang telah menulis buku tentang mitigasi bencana.
"Mitigasi bencana terutama untuk anak-anak generasi muda, anak sekolah, itu bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terjadinya gempa dan tsunami. Bagaimana cara evakuasi pada saat panik, itu semua ada di buku mereka dan buku mereka sangat ringkas sangat mudah untuk dibaca," jelas Mawardi.
Untuk Aceh Besar sendiri, kata Mawardi, pemerintah akan mencoba mengaja kerja sama dengan mereka. Pemerintah Aceh Besar menginginkan di Kota Jantho dapat didirikan sebuah tempat pelatihan kebencanaan bagi anak-anak di Aceh Besar.
"Untuk Aceh Besar sendiri juga diberikan buku itu, itu juga untuk anak-anak kita. Dan kita nanti mengajak mereka untuk kerjasama membuat sebuah daerah pelatihan. Saya sangat merencanakan misalnya, di Jantho dibentuk sebuah tempat pelatihan kebencanaan jadi siapapun bisa mendapatkan sertifikat bahwa mereka sudah pernah mengikuti pelatihan tersebut," pungkas Mawardi.
(MC. Aceh Besar)