Jum`at, 22 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / Pesan Abu Paya Pasi di Khutbah Jumat MRB, Jagalah Shalat Kokohkan Iman

Pesan Abu Paya Pasi di Khutbah Jumat MRB, Jagalah Shalat Kokohkan Iman

Jum`at, 22 Agustus 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Imam Besar Mesjid Raya Baiturrahman, Abu Paya Pasi saat menyampaikan Khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman (MRB) pada pelaksanaan Shalat Jum’at, 22 Agustus 2025 M/28 Safar 1447 H. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam khutbah di Masjid Raya Baiturrahman (MRB) pada pelaksanaan Shalat Jum’at, 22 Agustus 2025 M/28 Safar 1447 H. Imam Besar MRB, Abu Paya Pasi, menekankan pentingnya membangun kehidupan umat berlandaskan empat pilar dunia serta memperkokoh ukhuwah islamiyah sebagai kunci kejayaan bersama.

Menurut Abu Paya Pasi, kehidupan seorang muslim tidak bisa dilepaskan dari dua fondasi utama yaitu rukun Islam dan rukun iman. 

“Kita harus berbuat dengan lima rukun Islam, yaitu mengucap dua kalimat syahadat, menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu,” tegasnya dalam Khutbah Jumat yang dihadiri media dialeksis.com. 

Namun, lanjut beliau, amal ibadah itu harus diiringi dengan keimanan yang kokoh. “Fokuslah kepada rukun iman: iman kepada Allah, kepada rasul, kepada malaikat, kepada kitab-kitab, kepada hari kiamat, serta kepada qadha dan qadar Allah. Tanpa iman, amal tidak akan bermakna sempurna,” ujar Abu Paya Pasi.

Dalam khutbahnya, Abu Paya Pasi mengingatkan kembali posisi shalat sebagai tiang agama yang membedakan seorang muslim dengan yang bukan. 

Shalat, katanya, bukan hanya rutinitas ibadah, tetapi juga media mendekatkan diri kepada Allah dan sarana mendidik jiwa agar selalu berada di jalan lurus.

“Shalat adalah tiang penyangga kehidupan. Barangsiapa menjaga shalatnya, maka ia menjaga agamanya. Barangsiapa meninggalkan shalatnya, maka ia merobohkan agamanya sendiri,” ungkapnya.

Abu Paya Pasi juga mengupas tentang konsep qadha dan qadar, yang menjadi bagian penting dari rukun iman. Menurutnya, seluruh perjalanan hidup manusia sudah berada dalam pengetahuan Allah, meski manusia tetap diberi ikhtiar untuk berbuat.

“Apa yang kita lakukan akan diketahui oleh Allah. Tidak ada satu pun yang luput dari catatan-Nya, baik sekecil biji zarrah maupun sebesar gunung,” jelasnya. 

Ia menambahkan, keyakinan kepada qadha dan qadar bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi menumbuhkan kesadaran bahwa setiap ikhtiar tetap dalam genggaman takdir Allah.

Di hadapan jamaah, Abu Paya Pasi menekankan bahwa umat Islam akan berjaya bila mampu menjaga persaudaraan. 

“Ukhuwah islamiyah adalah perekat yang menjadikan umat ini kuat. Tanpa ukhuwah, kita akan tercerai-berai, mudah dipengaruhi, dan kehilangan marwah sebagai umat terbaik,” ujarnya.

Ia menegaskan, empat pilar dunia yang harus dijaga umat adalah iman, ilmu, amal, dan persaudaraan. Dengan keempat pilar itu, menurutnya, umat Islam akan mampu bangkit menghadapi tantangan zaman, tetap teguh dalam ibadah, dan menjadi teladan bagi dunia.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
sekwan - polda
bpka