Pesan Prof Yusny Saby untuk Elite Aceh, Simak Isinya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni/Biyu
Prof Yusny Saby Ph.D. [IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Prof Yusny Saby mengatakan, cekcoknya para pemimpin di Aceh antara eksekutif dan legislatif merupakan sesuatu yang tidak baik untuk dipertontonkan kepada rakyat.
"Saya sedih sekali melihat ini. Mereka harusnya sayang sama rakyatnya, berkomunikasi antar sesama mereka dengan baik. Saling bersilaturrahim dan saling menghargai," jelas Prof Yusny Saby saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (22/10/2020).
"Yang pertama sekali beliau itu (para pemimpin di Aceh) adalah pemuka. Beliau-beliau kadang-kadang lupa misi utamanya, yang menonjol itu lebih ke ego. Padahal beliau-beliau yakin adalah pemegang amanah daripada kemuliaan, birokrasi, dan masyarakat Aceh," tambahnya.
Guru Besar yang juga Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) itu mengatakan, dorongan kepentingan membuat para petinggi di Aceh lupa bahwa itu adalah kemuliaan yang diamanahkan oleh rakyat.
Ia menambahkan, perumpamaan cekcoknya eksekutif dan legislatif, saja dengan konflik antara ibu dan ayah di rumah. Bagaimana perasaan anak-anak di rumah, pasti tidak nyaman.
"Belum menghilangkan wibawa, padahal kita yakin beliau adalah orang-orang terhormat. Puncak kehormatan di Aceh, diwakili oleh gubernur dan para anggota dewan. Itulah puncak kemuliaan," ungkap Prof Yusny.
"Harusnya dijaga amanah rakyat. Kesampingkan ego partai, ego kelompok dan sebagainya," pungkasnya.