Peserta MTQMN Unsyiah Pecahkan Rekor Terbanyak Sepanjang Sejarah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) Ke-16 Tahun 2019 akan berlangsung di Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Darussalam, Banda Aceh, 28 Juli-4 Agustus mendatang. Jika dilihat dari mahasiswa yang sudah mendaftar ke panitia, MTQMN kali ini berhasil memecahkan rekor jumlah pesertanya yaitu 2.484 orang.
Angka tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah MTQMN sejak pertama kali dilaksanakan.
Sebelumnya, rekor itu dipegang oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) dan Universitas Negeri Malang (UMN), Jawa Timur, saat mereka menjadi tuan rumah bersama MTQMN Ke-15 tahun 2017 lalu. Saat itu, peserta yang mengikuti even dua tahunan tersebut sebanyak 2.447 orang yang berasal dari 251 perguruan tinggi se-Indonesia.
"Sampai pendaftaran kita tutup pada 31 Mei lalu, total peserta MTQMN Ke-16 di Unsyiah sebanyak 2.484 orang. Peserta tersebut berasal dari 230 universitas atau perguruan tinggi se-Indonesia. Jumlah itu merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MTQMN," ungkap Wakil Ketua Umum IV MTQMN Tahun 2019, Nashrillah Anis SE. MM.
Secara rata-rata, sebutnya, jumlah peserta yang dikirim oleh setiap universitas/perguruan tinggi ke MTQMN kali ini juga lebih banyak dari dua tahun lalu. "Pada MTQMN di Unsyiah kali ini, jika dirata-ratakan jumlah peserta yang dikirim oleh setiap universitas/perguruan tinggi adalah 11 mahasiswa. Sedangkan pada MTQMN Ke-15 di Unibraw dan UNM tahun 2017 lalu, rata-rata universitas atau perguruan tinggi mengirim peserta sebanyak 10 orang," jelas dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah yang akrab disapa Awenk ini.
Dengan jumlah peserta tersebut, menurut Awenk, kekhawatiran awal pihaknya bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti MTQMN di Unsyiah akan menurun dibanding dengan sebelumnya akibat harga tiket pesawat mahal, hilang dengan sendirinya.
"Meski harga tiket pesawat mahal, tapi animo perguruan tinggi untuk mengirim mahasiswanya ikut dalam MTQMN kali ini justru lebih banyak dari sebelumnya. Seperti teman-teman universitas/perguruan tinggi dari wilayah Indonesia Timur, meski harus mengeluarkan biaya tinggi, tapi tetap mengirim pesertanya ke MTQMN di Unsyiah," demikian Nashrillah Anis.
Ketua Umum MTQMN Ke-16, Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC, menjelaskan, tingginya minat atau animo mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengikuti MTQMN di Unsyiah tahun ini meski harus mengeluarkan biaya tinggi menunjukkan bahwa Aceh memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat provinsi lain terutama mahasiswa.
"Kesempatan ini kiranya perlu dimanfaatkan dengan berupaya memberi pelayanan terbaik sebagai tuan rumah, termasuk masyarakat Aceh khususnya Banda Aceh dan sekitarnya untuk menyambut tamu peserta MTQMN dengan penuh keramahtamahan. Hal tersebut sangat penting dalam rangka membentuk imej positif masyarakat luar daerah terhadap kondisi Aceh saat ini," ungkap Alfiansyah yang juga Wakil Rektor III Unsyiah.
Agar musabaqah tersebut terlaksana dengan lancar dan Unsyiah bisa menjadi tuan rumah yang baik, Alfiansyah berharap dukungan dan partisipasi dari semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota se-Aceh. Salah satu bentuk dukungan itu, sebut Alfiansyah, adalah dengan memanfaatkan expo pada MTQMN nanti untuk memperkenalkan atau memamerkan berbagai produk unggulan daerah masing-masing kepada mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Ditambahkan, dukungan dan partisipasi yang diberikan untuk menyukseskan MTQMN kali ini sekaligus menjadi upaya bersama dalam menciptakan imej positif tentang Aceh kepada masyarakat terutama mahasiswa luar daerah. Alfiansyah mengatakan, pihaknya kini terus melakukan berbagai persiapan untuk pelaksanaaan MTQMN tersebut. "Hingga kini, persiapan yang kita lakukan sudah sekitar 80 persen," pungkasnya. (pd/rel)