Pj Bupati Bener Meriah: Penerjemahan Alquran ke Bahasa Gayo Jangan Sebatas Pajangan
Font: Ukuran: - +
Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si berharap kegiatan FGD pembahasan hasil validasi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo yang digelar oleh IAIN Takengon didokumentasikan. [Foto: Diskominfo Bener Meriah]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pj Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si membuka FGD terkait pembahasan hasil validasi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo yang digelar oleh IAIN Takengon, Kamis (25/5/2023).
Haili Yoga mengatakan, bahwa dirinya menjadi bagian dari pembahasan hasil validasi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo sehingga perlu kiranya dicatat dalam dokumen karena orang Gayo telah mampu menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo.
“Kelemahan kita dari dulu tidak pernah mendokumenkan sejarah-sejarah penting. Kita hanya mendengarkan cerita dari nenek, datu, muyang terdahulu tanpa ada dokumen yang dapat dipastikan secara riil. Maka saya berharap kegiatan hari ini jangan tidak didokumenkan,”pintanya.
Dalam kesempatan itu, Haili Yoga mengaspresiasi Rektor IAIN Takengon, Dr. Zulkarnain, M.Ag yang telah menggagas penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo yang tidak pernah terpikirkan sejak dulu.
“Nantinya hasil yang telah dikerjakan selama ini haruslah ada outcomenya,” sebutnya.
Outcome dimaksud, lanjut Haili Yoga, penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo nantinya tidak hanya sebatas pajangan saja, tetapi menjadi pemicu agar mencintai, membaca dan mengamalkan Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Gayo.
“Sebagai contoh, saya menerapkan di jajaran Pemkab Bener Meriah, untuk membaca al-qur’an dalam mengisi bulan suci Ramadhan yang lalu. Saya langsung cek dan tanya kepada jajaran sampai dimana sudah mereka membaca al-quran tersebut,” ungkap Pj Bupati Bener Meriah ini.
Bagi yang telah khatam, sebut Haili Yoga, pihaknya memberikan reward, agar hal tersebut bisa membangkitkan semangat bagi yang lain.
“Kita harus ada keberanian dan ketegasan. Jangan nanti Alquran ini kita cetak, kita launching tapi hanya menjadi pajangan. Jangan kita jadi penonton dalam agama kita sendiri, kita harus jadi pelaku,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Bener Meriah itu, menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya dan mengutarakan rasa bangga kepada tim yang telah menyumbangkan tenaga dan fikiran untuk menterjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa Gayo.
Kepala Pusat Litbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Balitbang Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. Arskal Salim, M.Ag diwakili Dr. Bahari, MA mengatakan, bahwa proses kegiatan penerjemahan al-qur’an ke dalam bahasa Gayo sudah masuk proses validasi dan diharapkan proses tersebut adalah rangkaian terakhir.
“Secara non formal sudah selesai, tinggal hari Jumat akan dibawa ke Balitbang Diklat Kemenag RI. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat,” tandasnya. [DBM]