Pj Gubernur dan Sekda Hadiri Munas Gerakan Pramuka
Font: Ukuran: - +
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, saat menghadiri acara Gala Dinner dan Pembukaan Festival Nusantara dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka ke-11, di Balee Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Jum'at, (1/12/2023).
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki menghadiri gala dinner dan pembukaan festival nusantara dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka ke 11, di Balee Meuseuraya Aceh, Jumat (1/12/2023).
Sebelum meminta izin meninggalkan lokasi acara, Achmad Marzuki terlebih dahulu menghampiri para tamu dari seluruh Indonesia yang hadir ke Aceh. Mereka yang hadir adalah Ketua Kwartir Pramuka Nasional dan para Ketua Kwartir Pramuka se Indonesia. Kegiatan Nasional tersebut dibuka oleh Ketua Kwarda Pramuka Aceh Muzakir Manaf.
Hadir juga Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah. Sekda dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, dan seluruh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka se-Indonesia, beserta rombongan para peserta Munas. Semoga semua tamu yang hadir merasa betah dan nyaman selama berada di Aceh. Bustami menyampaikan terima kasih telah memilih Aceh sebagai tempat penyelenggaraan Munas Gerakan Pramuka ke XI.
“Kami akan berusaha maksimal menjadi tuan rumah yang baik untuk suksesnya kegiatan ini,” ujar Sekda Aceh.
Saat ini kata Bustami, Gerakan Pramuka semakin menunjukkan kiprahnya dalam berbagai bidang pembangunan, salah satunya adalah bidang pendidikan. Para kader terus dilahirkan dan dilatih untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dan Negara, serta mampu menghadapi berbagai tantangan di era teknologi informasi.
Di antara tantangan bangsa saat ini adalah perkembangan teknologi yang ikut mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat. Kondisi era digital telah membuat dunia tanpa batas, memudahkan masuknya pengaruh budaya luar ke Indonesia. Selain dikhawatirkan menggerus tatanan sosial dan budaya masyarakat, juga dapat menyebabkan berkembangnya paham radikal.
Perkembangan teknologi turut menyuburkan hoaks di media sosial, khususnya menjelang Pemilu 2024. Hal ini dikhawatirkan dapat memecah belah bangsa, menimbulkan permusuhan, keretakan di tubuh organisasi-organisasi, bahkan memunculkan sentimen yang menjurus kepada SARA.
Menjawab berbagai tantangan tersebut, Sekda menilai momentum Munas Gerakan Pramuka sangatlah penting sebagai wadah merumuskan kembali kebijakan-kebijakan untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Semoga Gerakan Pramuka dapat mengambil peran maksimal, mencarikan solusi cerdas atas berbagai persoalan bangsa. Sekaligus mempersiapkan dan mendidik generasi muda Indonesia yang cinta bangsa dan Negara,” ujar Bustami.