PLN Bekerjasama Dengan DLH Tindaklanjut Keluhan Masyarakat Sekitar PLTMG Arun
Font: Ukuran: - +
[Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagai tindak lanjut dalam merespon keluhan masyarakat sekitar PLTMG arun mengenai keluhan kebisingan dan getaran yang dirasakan oleh masyarakat sekitar PLTMG, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Jefri Rosiadi PLN menjawab tuntutan dari masyarakat melalui kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Selanjutnya menurut Jefri Rosiadi, rekomendasi yang akan diberikan DLH akan ditindaklanjuti baik rekomendasi tekhnis maupun non tekhnis. Sambil menunggu rekomendasi dari DLH, PLN akan melakukan perbaikan perbaikan pada mesin mesin yang menyebabkan terjadinya kebisingan dan getaran yang tinggi tersebut.
"Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbagut Peaker 2 kapasitas 250 MW diresmikan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tahun 2018 silam (11/05/2018) di Kecamatan Muara Satu desa Meuria Paloh Kota Lhokseumawe adalah salah satu pembangkit listrik yang bertujuan untuk memperkuat Sistem Kelistrikan Wilayah Aceh dan mulai beroperasi pada tanggal 27 Maret 2020," terangnya kepada dialeksis.com (15/10/2020) melalui pesan tertulisnya.
Menurut penjelasan Jefri Rosiadi, dengan beroperasinya PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW ini akan meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Kota Lhokseumawe termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.
"Meningkatkan keandalan suplai energi Listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Kota Lhokseumawe terutama saat beban puncak tanpa harus bergantung dari Sumatera Utara sekaligus untuk mendongkrak perekonomian masyarakat yang lebih besar sehingga investor yang ingin ber¬bisnis atau menanamkan investasinya di Aceh tidak perlu khawatir lagi dengan masalah ketersediaan pasokan listrik," jelasnya lagi.
Jefri Rosiadi menegaskan melalui isi rilisnya, bukan hanya ketersedian pasokan listrik saja, keberadaan Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut-2 Peaker Power Plant 250 MW ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dalam hal ini PLN bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Untuk itu, melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan.
Untuk diketahui masyarakat Aceh dari data PLN memberikan informasi, Selama Proyek Pembangunan PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini, PLN telah menyalurkan bantuan program CSR untuk masyarakat sekitar proyek (Kecamatan Muara Satu) yaitu dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahun 2017 - Bantuan Pembangunan Balai Pengajian di desa Meuria Paloh;
b. Tahun 2018 - Bantuan Pembangunan Balai Pengajian Nurul Hidayah di desa Meuria Paloh;
c. Tahun 2018 - Bantuan Pembuatan Sumur Bor di desa Padang Sakti;
d. Tahun 2019 - Bantuan Pembangunan MCK dan tempat wudhu untuk PAUD di desa Padang Sakti;
e. Tahun 2019 - Pembangunan Mesjid/ Mushala di desa Padang Sakti;
f. Tahun 2020 - Perbaikan fasilitas Bermain PAUD di desa Meuria Paloh;
g. Tahun 2020 - Pembangunan Tempat Wudhu di Balai Pengajian di desa Meuria Paloh.
Harapan Jefri Rosiadi selaku General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh, semoga dengan kehadiran PLTMG Sumbagut 2 Peaker Power Plant 250 MW ini Aceh akan memiliki lumbung energi listrik yang cukup besar dan mampu menopang iklim investasi di Aceh, serta menumbuhkan lapangan-lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.