Plt Gubernur Aceh: syariat Islam rahmat bagi semesta
Font: Ukuran: - +
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah -- (Foto: MI/Ferdian Ananda Majni)
DIALEKSIS.COM| Banda Aceh - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat membuka muzakarah Ulama Tauhid Sufi Internasional 2018 menyatakan pelaksanaan syariat Islam di provinsi yang dipimpinnya tersebut merupakan rahmad bagi semesta alam.
"Muzakarah internasional yang berlangsung di Banda Aceh ini merupakan ajang penyampaian pesan kepada dunia bahwa Syariat Islam yang berlaku di Aceh benar-benar menjadi rahmat bagi semesta alam," kata Nova Iriansyah di Lapangan Tugu, Darussalam, Banda Aceh, Jumat (13/7) malam.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka muzakarah Ulama Tauhid Sufi Internasional 2018 yang turut dihadari peserta dari sejumlah negara, provinsi lainnya di Indonesia dan para peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
Ia menjelaskan Aceh sebagai wilayah yang melaksanakan Syariat Islam sejak 2001 telah membuktikan realitas tersebut, secara legal formal pemberlakuannya hanya bagi umat Islam di Aceh, Sementara bagi non muslim ketika mereka melakukan pelanggaran syariat Islam dapat memilih ketentuan hukum yaitu menundukan diri secara sukarela kepada ketentuan hukum syariat atau berdasarkan hukum positif yang berlaku di Indonesia.
Nova juga mengatakan dalam konteks sosial kemasyarakatan, sesuai dengan kearifan lokal yang berlaku di Aceh masyarakat non muslim sangat menghormati, menghargai, menjaga harmonisasi dalam rangka menjaga kedamaian dan ketentraman hidup.
"Apa yang dihembuskan selama ini bahwa Syariat Islam yang berlaku di Aceh tidak toleran dengan umat non muslim, secara fakta yang ada sama sekali tidak dapat dipertanggungjawabkan, buktinya sampai saat ini masyarakat Aceh hidup rukun dan harmonis dengan umat non muslim, malah kalau kita merujuk sejarah, di Aceh tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama," katanya.
Ia juga berharap provinsi ujung paling barat Indonesia itu mampu menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat di masa mendatang dan memalui even muzakarah tersebut ulama ikut berperan aktif dalam menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat.
"Ulama merupakan panutan di lingkungannya masing-masing dan memiliki pengaruh besar terhadap kondisi sosial masyarakat. Ilmunya para Ulama dan adilnya Umara merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun bangsa ini menjadi lebih baik," katanya.
Pihaknya juga meminta do"a dan dukungan dari para ulama dan seluruh masyarakat Aceh, agar pemimpin-pemimpin di indonesia khususnya pemimpin Aceh selalu diberi kesehatan, keselamatan, dan kebijaksanaan dalam memimpin pemerintahan sehingga dapat mengantarkan masyarakat ke arah yang lebih makmur, adil, sejahtera dan bermartabat
(ANTARA)