Plt Gubernur Aceh Tinjau Peternakan Sapi Indra Puri
Font: Ukuran: - +
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Wakil Ketua DPRA Dalimi, Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, di Indrapuri, Minggu (14/6/2020). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, bersama Wakil Ketua DPRA Dalimi dan Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi, meninjau peternakan sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, di Indrapuri, Minggu (14/6/2020).
Kunjungan Plt Gubernur ke BPTU-HPT Indrapuri ini, merupakan bagian dari upaya untuk memastikan ketahanan dan ketersediaan pangan, khususnya daging sapi Aceh dalam menghadapi masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) maupun pasca pandemi Covid-19.
Tiba di lokasi, Plt Gubernur disambut langsung oleh Vierman, selaku Kepala BPTU-HPT Indrapuri, di padang penggembalaan balai pembibitan tersebut. Vierman menjelaskan, lembaga milik Kementerian Pertanian RI itu berdiri di atas lahan seluas 430 hektar.
"Total lahan kita seluas 430 hektar Pak. Dari luas tersebut, 120 hektar di antaranya merupakan padang penggembalaan dan 60 hektarnya areal rumput tanam," ujar Vierman menjelaskan.
Vierman menambahkan, rumput di padang gembala berjenis brachiaria humidicola, brachiaria decumbent dan stargraas. Sedangkan kebun rumput potong diisi beberapa jenis rumput, yaitu umput gajah, rumput gajah Thailand, rumput gajah Taiwan dan rumput odot
Untuk diketahui bersama, BPTU-HPT Kementan RI ini memelihara sebanyak 955 ekor sapi asli Aceh. Tak hanya memelihara sapi asli Aceh, di lokasi ini juga dikembangkan sapi persilangan sapi Aceh dengan sapi jenis wagyu.
"Di sini kita juga melakukan persilangan antara sapi Aceh dengan sapi wagyu Pak, sapi asal Jepang, melalui metode inseminasi buatan. Persilangan ini akan membuat tekstur sapi Aceh yang sudah terkenal enak menjadi marbling, sehingga daging dari hasil persilangan ini lebih empuk. Hasil persilangan ini kami beri nama Sapi Waceh," sambung Vierman.
Kepada Plt Gubernur Aceh, Vierman juga menjelaskan, selain menjual sapi pedaging, BPTU-HPT Indrapuri juga menjual bibit sapi.
"Sapi yang kita jual di sini yang berusia 36 bulan Pak. Target penjualan kami utamakan kepada kelompok masyarakat peternak," pungkas Vierman.
Usai meninjau dan mendapatkan penjelasan dari jajaran BPTU-HPT Indrapuri, Plt Gubernur Aceh menyerahkan bantuan bibit rumput gajah kepada masyarakat peternak asal Lamtamot Aceh Besar.
"Selamat Pak, semoga bantuan rumput gajah ini, membantu ketersediaan pakan ternak masyarakat, khususnya di Gampong Lamtamot dan di Aceh Besar secara umum," ujar Plt Gubernur Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPRA Alaidin Abu Abbas dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto. (h)