Plt Gubernur: Nasehat Ulama adalah Vitamin Untuk Pemerintah Aceh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Plt Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MM membuka secara resmi acara Musyawarah Besar (Mubes) Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang ke-III di Hotel Grand Aceh Syariah Lamdom, Banda Aceh. Musyawarah ini dilaksanakan dalam rangka pemilihan ketua baru periode 2018-2023.
Wakil Ketua Panitia Acara Tgk Hasbi Al-Bayuni melaporkan bahwa Musyawarah ini akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 24 sampai dengan 26 November 2018 dan mengambil tema "Memperteguh Eksistensi Ulama Dayah dalam Merevitalisasi Peradaban Islam" yang diikuti oleh 500 peserta dan para undangan.
Selama dua hari acara akan berlangsung di Hotel Grand Aceh syariah Lamdom dan hari terakhir berlangsung di Markas Besar HUDA yang satu kompleks dengan Dayah Thalibul Huda pimpinan Tgk Hasbi Albayuni di Desa Bayu Lamcot Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
"Adapun rangkaian acara Mubes yaitu seminar internasional, pembahasan tata tertib Mubes, pemilihan ketua baru, Zikir Akbar di Markas HUDA dan bazar," kata Tgk Hasbi Al-Bayuni.
Ketua Umum PB HUDA Tgk Hasanoel Basri HG (Abu Mudi Samalanga) dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang telah memfasilitasi hingga terselenggaranya Mubes HUDA yang ketiga ini.
Abu Mudi berharap Mubes ini bisa berjalan dengan sukses dan melahirkan pokok-pokok pikiran dari Ulama Dayah untuk membangun Agama, Bangsa dan Negara dengan lebih baik dari yang sebelumnya. Abu Mudi juga menyampaikan bahwa HUDA adalah organisasi yang menginisiasi lahirnya Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah yang kini telah menjadi Dinas Pendidikan Dayah Aceh, HUDA juga menghasilkan sebuah Program Strategis hasil diskusi dengan BRR NAD saat itu yaitu adanya 4 Dayah Perbatasan yang terletak di Aceh Tamiang, Aceh Singkil, Aceh Tenggara dan Subulussalam.
Untuk itu Abu Mudi berharap dengan adanya Mubes ini, HUDA dapat melahirkan pikiran dan ide yang briliant untuk kemajuan Aceh dalam bingkai Ahlul Sunnah Waljamaah. Dalam mengakhiri sambutannya Abu berharap Ulama Dayah terlibat dalam kebijakan-kebijakan strategis pemerintah apalagi menyangkut dengan persoalan agama.
Plt Gubernur Aceh sewaktu membuka acara mengatakan sangat berbahagia bisa hadir ditengah para Ulama Dayah seluruh Aceh, Nova berharap dalam momentum Mubes ini dapat menghasilkan sesuatu yang kesimpulan yang baik yang hasilnya dapat berguna untuk Ummat.
Secara pribadi dan mewakili Pemerintah Aceh Nova juga Menyampaikan apresiasi kepada HUDA yang umurnya hampir 2 dekade kiprahnya memberikan Kontribusi untuk kemajuan Aceh di berbagai Bidang. HUDA selama ini sudah sangat baik dalam membangun hubungan dengan Pemerintah Aceh, untuk itu Nova meminta agar HUDA terus menjadi mitra pemerintah, hubungan Ulama dan Umara menentukan nasib Aceh ke depan. Insya Allah jika Ulama dan Umara harmonis, maka kejayaan Aceh dapat Kita raih kembali. Untuk itu nasehat dan bimbingan dari Ulama dibutuhkan selalu oleh pemerintah.
Terakhir Nova meminta agar Dinas Pendidikan Dayah Aceh terus bersinergi dengan HUDA dalam hal apapun. Nasehat dan Kritikan dari Ulama adalah vitamin dan penyemangat untuk Pemerintah Aceh.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny saat diminta tanggapannya mengenai Mubes HUDA yang ke-III ini mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Dayah Aceh didirikan berkat dorongan dari Ulama-ulama Kharismatik Dayah, untuk itu Dinas Pendidikan Dayah sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang memperteguh eksistensi Ulama Dayah di Aceh.Hadir dalam Mubes HUDA yang ke-3 diantaranya Tgk H Hasanoel Basri HG (Abu MUDI), Tgk Baihaqi Yahya (Baba Panton), Tgk Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop Djeunib), Tgk Tajuddin (Abi Lampisang), Lem Faisal Sibreh, Tgk Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng), Abiya Anwar Kuta Krueng, Waled Husaini (Wakil Bupati Aceh Besar), Plt Bupati Bener Meriah Abuya Syarkawi, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malek Mahmud Al-Haytar, Asisten 2 Pemerintah Aceh dr Taqwallah, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Warul Walidin, Kapolresta Banda Aceh Kombes Trisno Rianto, dan ulama-ulama lainnya dan PW HUDA yang berasal dari 23 Kabupaten Kota Se-Aceh. (rf/dpda)