DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Tugas Sekda Aceh, Helvizar Ibrahim, menyebutkan Kampus Universitas Syiah Kuala dan UIN Ar-raniry merupakan laboratorium pemerintah daerah.

"Kampus di Darussalam ini harus berada di antara pemerintah. Harus terlibat dalam seluruh aspek pembangunan di daerah ini," kata Helvizar saat mengikuti halal bihalal dan ramah tamah Alumni dan Civitas Akademika Unsyiah, Kamis (13/06/2019).

Helvizar mengatakan, kemampuan dan kapasitas pemerintah daerah terlalu kecil untuk mewujudkan visi-misi menuju Aceh Hebat tanpa kemampuan akademisi kampus. Karena itu, ia mengajak serta pihak kampus untuk bersama mewujudkan visi-misi pemerintahan.

"Dulu kampus Darussalam ini didengungkan sebagai jantung hatinya rakyat Aceh. Harus diakui, jika denyut jantung ini berhenti, selesailah pemerintahan ini. Kampus harus menempatkan diri untuk melahirkan pikiran cerdas menuntaskan permasalahan daerah yang nantinya membawa kesejahteraan rakyat," kata Helvizar.

Berkat kerjasama dan sinergitas yang telah terbangun selama ini, kata Helvizar, pembangunan Aceh sudah semakin baik. Ia mengakui bahwa hasil pemikiran dari pihak universitas di Darussalam telah ditetapkan dalam pembangunan.

Sementara itu, Ketua Alumni Unsyiah, Sulaiman Abda, menyebutkan kampus Unsyiah telah melahirkan banyak pemimpin di Aceh. Mulai dari Gubernur anggota dewan hingga bupati dan wali kota. Karena itu, ia berharap agar alumnus Unsyiah untuk terus memberikan pemikiran positif untuk pembangunan Aceh. (h)