kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / PNL Aceh Blended Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Industri

PNL Aceh Blended Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Industri

Minggu, 22 Mei 2022 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Foto: doc pribadi/dialeksis


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kiat agar generasi muda Aceh peduli dengan dunia industri menurut Koordinator Humas dan Kerja Sama Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Aceh Ir Muhammad Hatta SST MT ialah kembali ke dunia pendidikan itu sendiri.

Menurutnya, dunia pendidikan harus berhasil menciptakan kader-kader alumni yang di-demand (dibutuhkan) oleh dunia usaha. Dunia pendidikan tidak boleh terlalu berfokus pada penciptaan supply (penawaran) Sumber Daya Manusia (SDM) saja, tetapi demand SDM juga perlu dikembangkan.

Dari PNL Aceh sendiri, kata Hatta, PNL Aceh mengarahkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ia mengatakan, kurikulum pendidikan harus di-blended learning (pendidikan campuran) sesuai kebutuhan dan sejalan dengan kemauan industri.

Di balik kacamata Hatta, ia menakar kalau tren industri yang akan berkembang ke depan lebih mengarah pada pemanfaatan ekonomi kreatif dan ekonomi digital. Tentunya, untuk menghadapi itu generasi muda dituntut harus lebih kreatif dan lebih inovatif.

“kalau kita ingin bekerja di dunia industri, yang kita butuhkan adalah high-risk skill. Di samping hard skill kita tingkatkan, soft skill juga harus kita pertajam. Karena ada banyak masukan dari dunia usaha bahwa generasi muda Aceh sangat kurang dari sisi soft skill,” ujar M Hatta kepada reporter Dialeksis.com, Lhokseumawe, Sabtu (21/5/2022).

Selain soft skill, kata Hatta, generasi muda Aceh juga kurang skill berbahasa Inggris. Padahal dunia industri saat ini lebih mendemand SDM yang cakap berbahasa Inggris. Menurut dia, jika seseorang memilik tiga tingkatan skill, yakni hard skill, soft skill, dan cakap berbahasa Inggris, maka peluangnya untuk masuk ke dalam dunia industri jadi lebih besar.

Sementara itu, M Hatta mengabarkan kalau fokus PNL Aceh sejauh ini sudah menyasar ke arah sana. Yaitu mengkaderkan alumni-alumni job-seeker (pengisi lapangan kerja) dan alumni job-creator (pencipta lapangan kerja).

“PNL Aceh juga terus menjaring kerja sama dengan berbagai pihak, membangun komunikasi dengan dunia usaha/industri agar kebutuhan dunia kerja bisa disupply SDMnya oleh PNL,” ungkapnya.

Di sisi lain, Koordinator Humas dan Kerja Sama PNL Aceh ini menyampaikan, kendala terbesar Aceh saat ini hanyalah ada industri dengan skala besar, sedangkan industri kecil dan menengah tidak ada di Aceh. 

Kendala itulah yang menurut M Hatta menjadi tugas terberat pihak kampus, karena ketika ada program magang, Praktik Kerja Lapangan (PKL), ataupun rekrutmen tenaga kerja menjadi agak susah.

“Kendala kita di Aceh sebenarnya bukan di kualitas sumber daya manusia, tetapi dunia usaha dan dunia industrinya yang sangat-sangat kurang di kita,” tutur M Hatta.

M Hatta dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa kiat seseorang meraih sukses di dunia kerja kuncinya ada empat. Pertama, disiplin waktu. Kedua, menguasai ilmu dasar. Ketiga, bersikap santun dan tajam dalam soft skill. Keempat, mesti cakap berbahasa Inggris.(Akhyar)

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda