Kamis, 11 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Praktik Banting Harga Oleh Tukang Luar Rugikan Tukang Lokal Aceh

Praktik Banting Harga Oleh Tukang Luar Rugikan Tukang Lokal Aceh

Kamis, 11 September 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Umum Persatuan Tukang Aceh (PTA), Nazli Salya. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Persaingan harga dengan pekerja dari luar daerah, persoalan kedisiplinan waktu, hingga rendahnya penerapan keselamatan kerja, menjadi catatan yang harus dibenahi oleh tukang lokal Aceh.

Ketua Umum Persatuan Tukang Aceh (PTA), Nazli Salya, mengatakan bahwa kualitas tukang Aceh sesungguhnya tidak kalah dibanding pekerja dari luar. Hanya saja, sejumlah persoalan mendasar membuat mereka kerap dipandang sebelah mata.

“Selama ini stigma yang berkembang seolah tukang Aceh malas. Padahal bukan malas, hanya soal manajemen waktu yang perlu dibenahi. Hasil pekerjaan mereka tetap rapi dan kokoh,” ujar Nazli saat ditemui media dialeksis.com, di Banda Aceh, Rabu (10/9/2025).

Salah satu tantangan besar yang dihadapi tukang lokal adalah praktik banting harga yang dilakukan pekerja dari luar daerah. Menurut Nazli, fenomena ini sangat merugikan tukang Aceh yang sudah berusaha mengikuti ketentuan tarif resmi.

“Tarif tukang kita sudah mengikuti aturan pemerintah. Tapi ada yang datang dari luar ambil proyek dengan harga di bawah standar. Ini harus ada pengawasan dan standarisasi dari pemerintah Aceh,” tegasnya.

Ia menilai, tanpa adanya intervensi pemerintah, tukang Aceh akan terus tersisih dari proyek-proyek besar. Padahal, banyak di antara mereka memiliki keahlian spesialisasi yang sudah diakui melalui sertifikasi resmi.

Selain persoalan harga, isu kedisiplinan juga menjadi sorotan. Nazli tidak menampik bahwa sebagian tukang Aceh masih perlu dibina dalam hal manajemen waktu.

“Ini bukan soal kemampuan, karena kualitas pekerjaan mereka tidak kalah. Tapi budaya kerja yang disiplin waktu memang harus ditingkatkan. Begitu juga dengan penerapan keselamatan kerja, agar mereka bisa bekerja lebih profesional,” jelasnya.

Nazli berharap pemerintah Aceh maupun para kontraktor tidak mengesampingkan tenaga lokal dalam setiap proyek pembangunan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara semua pihak untuk memberdayakan tukang Aceh agar tidak terus-menerus menjadi penonton di tanah sendiri.

“Tukang lokal kita tidak kalah, hanya butuh pembinaan. Karena itu, kami mengajak semua pihak untuk bersinergi dan membangun bersama dengan tukang Aceh,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
bpka - maulid
bpka