Jum`at, 04 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Prof Agussabti: Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemda Kunci Kemajuan Aceh

Prof Agussabti: Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemda Kunci Kemajuan Aceh

Kamis, 03 Juli 2025 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU. [Foto: Tangkapan layar oleh media dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, menegaskan pentingnya membangun sinergi kuat antara pemerintah daerah dan kampus.

Menurut Prof. Agussabti, lulusan perguruan tinggi memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di kalangan aparatur pemerintah daerah.

“Kalau SDM kita bagus, terutama dalam hal perencanaan dan tata kelola pemerintahan, maka seluruh anggaran bisa dieksekusi secara efisien sesuai potensi pembangunan daerah,” ujarnya dalam diskusi Forum Rektor yang digelar di TVRI Aceh yang dilansir oleh media Dialeksis.com pada Kamis (3/7/2025).

Ia menekankan bahwa perencanaan pembangunan yang tepat dan tata kelola pemerintahan yang profesional akan berdampak besar terhadap efektivitas belanja publik, khususnya yang dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Perguruan tinggi, kata Prof. Agussabti, dapat berperan aktif dalam memetakan potensi daerah, yang kemudian akan memberikan efek berantai bagi pembangunan ke depan.

Selain itu, Prof. Agussabti menyoroti peran strategis perguruan tinggi dalam menghasilkan inovasi dan teknologi melalui riset.

"Kita punya potensi daerah yang luar biasa, tetapi bagaimana mengoptimalkan potensi itu agar berdaya saing dan memiliki nilai ekonomi? Jawabannya adalah teknologi dan inovasi,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa perguruan tinggi dapat membantu mengonversi sumber daya lokal menjadi produk unggulan yang memiliki nilai tambah tinggi.

Dengan demikian, potensi daerah tidak lagi hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi bisa diolah menjadi produk berteknologi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Contohnya sektor pertanian. Inovasi teknologi dari perguruan tinggi dapat diimplementasikan ke masyarakat, sehingga produktivitas meningkat dan nilai ekonominya berlipat ganda,” tegasnya.

Selain penelitian, Prof. Agussabti juga menyoroti pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar penting Tri Dharma perguruan tinggi.

Menurutnya, inovasi yang lahir dari kampus harus menyentuh masyarakat secara nyata, sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya.

Tenaga ahli perguruan tinggi, lanjutnya, juga dapat menjadi pendamping atau advokat pembangunan di tingkat daerah. Dengan keterlibatan akademisi, diharapkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dapat terdongkrak secara signifikan.

Namun, Prof. Agussabti menilai bahwa harmonisasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi saat ini masih belum optimal.

“Kita lihat sekarang, seolah-olah pemerintah daerah dan perguruan tinggi berjalan sendiri-sendiri. Ini perlu dihubungkan dalam satu payung bersama untuk membangun daerah,” katanya.

Ia bahkan mengusulkan perlunya sebuah lembaga penghubung atau konsorsium perguruan tinggi di Aceh, semacam Forum Rektor Aceh, untuk memperkuat koneksi dengan pemerintah daerah.

Menurutnya, setiap perguruan tinggi di Aceh memiliki keunggulan masing-masing yang dapat dikolaborasikan.

“Misalnya Universitas Syiah Kuala dengan riset tanaman nilam, Universitas Teuku Umar dengan kekuatan perikanan, Universitas Samudra Langsa dengan sawitnya, serta Universitas Malikussaleh yang unggul di teknologi,” papar Prof. Agussabti.

Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh hanya bicara teori semata, tetapi juga harus hadir nyata di tengah masyarakat dengan inovasi yang benar-benar diterapkan.

Karena itu, diskusi terbuka dan kolaborasi intensif antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi harus terus diperkuat.

“Kalau kita berjalan bersama, saling terbuka, dan saling mendukung, saya yakin pembangunan Aceh akan jauh lebih terarah dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” pungkas Prof. Agussabti. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI