Prof Al Yasa': Memiliki Bank Syariah Muhammadiyah Adalah Keinginan Sejak Awal Berdiri
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Muhammadiyah melalui tim inisiator Bank Syariah Muhammadiyah mengeluarkan hasil survei bahwa 90 persen warga persyarikatan ingin agar Muhammadiyah memiliki bank syariah sendiri, yaitu Bank Syariah Muhammadiyah.
Bank Syariah Muhammadiyah dianggap penting sebagai alternatif yang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri serta sistem yang berbeda, sehingga masyarakat punya pilihan dalam hal lembaga keuangan syariah.
Mananggapi hal itu, Penasehat Muhammadiyah Aceh, Prof Al Yasa’ Abubakar mengatakan, cita-cita mendirikan Bank Syariah Muhammadiyah merupakan keinginan yang sejak lama, bahkan sejak berdirinya Muhammadiyah.
"Sebagai keinginan itu bukan hanya sekarang, dari awal berdiri sudah ada. Tapi kan Muhammadiyah masih terus berusaha, belajar, mengumpulkan kekuatan untuk menyusun itu. Mudah-mudahan suatu saat nanti akan terwujud," ungkap Prof Al Yasa’ kepada Dialeksis.com, Jumat (25/12/2020).
Penasehat Muhammadiyah Aceh berujar, segala yang dibungun di lingkungan Muhammadiyah seperti sekolah, sekolah, kampus dan lain sebagainya, semuanya dimulai dari cita-cita, dimulai dari yang sederhana dan bertahap hingga menjadi besar seperti sekarang.
"Dimulai dari yang sederhana, baru perlahan-lahan menjadi besar. Tradisi Muhammadiyah ya begitu, misal mendirikan rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya," ungkap Prof Al Yasa.
"Kalau keinginan itu besar, tapi kemampuan tidak sama keinginan. Itu harus diperhitungkan juga. Dan mudah-mudahan suatu saat nanti (Bank Syariah Muhammadiyah itu) akan terwujud," pungkasnya.