Prof Samsul Rizal: SNMPTN 2020 Tidak Lolos, Siswa Bisa Ikut UTBK dan SBMPTN
Font: Ukuran: - +
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal
DAILEKSIS.COM | Banda Aceh - Para siswa SMA atau sederajat yang tidak lolos SNMPTN masih berpeluang menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri melalui jalur seleksi lainnya. Salah satunya dengan mengikuti SBMPTN.
Untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) siswa harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terlebih dahulu.
UTBK merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.
"Hasil UTBK diberikan secara individu. UTBK 2020 dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2018, 2019, dan 2020 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2018, 2019, dan 2020. UTBK merupakan syarat utama untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN)," demikian penjelasan di situs ltmpt.ac.id.
Sejak 2019, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) merilis pendaftaran dan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi tahun 2020 akan berlangsung pada 2 sampai 20 Juni 2020.
“Sesuai surat edaran nomor 11/SE.LTMPT/2020, pendaftaran UTBK dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan dilaksanakan pada tanggal 2-20 Juni 2020. Sementara pelaksanaan UTBK akan berlangsung pada 5-12 Juli 2020 dan pengumuman SBMPTN pada 25 Juli 2020,” kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal di Banda Aceh, Rabu (8/4/2020).
Samsul Rizal yang juga Wakil Ketua I LTMPT menjelaskan perubahan waktu tersebut dilakukan karena pertimbangan situasi nasional yang saat ini sedang menghadapi wabah Covid-19.
“Langkah ini dilakukan karena situasi negara yang tidak kondusif untuk menyelenggarakan UTBK dan SBMPTN, sehingga kita butuh penyesuaian tata cara dan jadwal baru,” ujar Samsul.
Ia mengatakan selain perubahan jadwal, pelaksanaan UTBK juga mengalami beberapa perubahan lainnya seperti materi tes yang diuji hanya Tes Potensi Skolastik (TPS).
Kemudian setiap peserta hanya diizinkan maksimal mengambil satu kali tes dan waktu pelaksanaan tes dilakukan empat sesi setiap harinya.
Menurut dia, dari semua perubahan informasi tersebut yang tak kalah penting yang harus diketahui calon peserta adalah adanya penggabungan pendaftaran UTBK dan SBMPTN.
“Penggabungan ini dilakukan karena waktu yang semakin pendek dan mendekati tahun ajaran baru, sehingga tidak mungkin dilakukan dengan cara normal layaknya tahun kemarin,” katanya.
Ia mengatakan Pendaftaran UTBK dan SBMPTN harus dilakukan peserta secara bersamaan. Siswa saat mendaftar, selain memilih lokasi tes UTBK, juga harus memilih PTN dan Prodi yang diinginkan.
“Jadi mereka harus memilih PTN dan Prodi tanpa tahu nilai UTBK-nya,” kata Samsul.
Ia berharap perubahan ini dapat diikuti dan dimaklumi calon peserta serta meminta segala proses dapat dilakukan dengan baik karena menentukan keikutsertaan di SBMPTN.
Samsul juga mengimbau calon peserta agar selalu memantau laman LTMPT agar dapat memperbaharui informasi.
Terkait peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dinyatakan lolos, Samsul berharap mereka mengikuti proses selanjutnya.
Samsul berharap calon mahasiswa mengikuti sejumlah tahapan penting berupa verifikasi data akademik yang dapat dipantau melalui website resmi www.unsyiah.ac.id dan media sosial kampus.(ZU)