Puan Berikan Beberapa Pokok Perhatian pada Milad USK ke-60
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Suasana saat sidang terbuka dalam rangka milad ke-60 Universitas Syiah Kuala. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ikut serta pada kegiatan milad Universitas Syiah Kuala yang ke-60 dan orasi ilmiah secara daring, Rabu (29/9/2021).
Puan hadir memberikan semangat dan beberapa pokok perhatian dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk kemajuan USK tahap selanjutnya.
Dalam penyampaiannya, Puan mengatakan jika melihat keputusan Presiden RI Nomor 161 tahun 1962 yang mengukuhkan pendirian USK, maka di kalimat awal keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Seokarno terlihat bahwa USK sejak awal didirikan untuk menampung hasrat masyarakat daerah Aceh untuk menimba ilmu pada tingkat perguruan tinggi.
"Artinya masyarakat Aceh sejak dulu sudah sangat haus akan pendidikan, haus akan ilmu pengetahuan dan USK telah menjadi tempat yang strategis dalam meningkatkan kualitas SDM untuk kemajuan Aceh dan Indonesia. Kita memang harus selalu ingat bahwa SDM Indonesia merupakan salah satu sumber daya terbesar bangsa kita," ucapnya dalam orasi tersebut.
Terkait hal ini, Puan juga mengatakan tentu saja jumlah yang besar tidaklah cukup, kita membutuhkan pembangunan SDM unggul Indonesia maju. Kebutuhan akan SDM yang unggul semakin meningkat, bangsa kita sedang menghadapi pandemi Covid-19.
"Contohnya di masa pandemi ini, kita semakin sadar bahwa Indonesia semakin banyak membutuhkan tenaga kesehatan (NAKES). Indonesia membutuhkan pakar-pakar yang keilmuannya mumpuni dalam perjalanan kita untuk menemukan solusi dalam perjuangan kita melawan pandemi," sebutnya.
Selain itu, Puan juga menambahkan bahwa pembangunan SDM unggul untuk mewujudkan Indonesia maju akan dapat kita capai seketika, ketika kita secara utuh menempatkan manusia pada posisi central dan strategis dalam proses pembangunan karena tujuan utama pembangunan adalah mengembangkan dan perluasan potensi dasar yang dimiliki oleh manusia.
"Kita menyaksikan bahwa negara maju yang miskin akan Sumber Daya Alam (SDA) justru malah lebih terjamin keberlanjutannya, mereka menyadari akan kekurangan SDA dan melakukan investasi besar-besaran terhadap SDM. Jika ingin Indonesia maju maka manusia-manusianya harus dimajukan. Jika ingin Indonesia sejahtera maka manusia Indonesia harus disejahterakan," pungkasnya.