DIALEKSIS.COM | Pidie Jaya - Dalam era demokrasi, perjuangan perempuan dalam ruang politik tidak boleh berhenti. Keterwakilan dan keterlibatan kaum hawa pada kancah politik haruslah menjadi sebuah keniscayaan sehingga dapat menunjukkan perempuan memiliki kapasitas dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Pidie Jaya, Aiyub Abbas, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan, Drs. Jailani, saat acara Penguatan Kapasitas Politik Perempuan yang diselenggarakan di Aula Kesbangpol Pidie Jaya, Selasa, (2/3/2020). 

"Keterlibatan perempuan dalam urusan politik sangat berbeda dengan masa lalu. Perbedaan ini bisa terjadi karena kondisi sosial, kultur, maupun perkembangan zaman. Saat ini, salah satu strateginya adalah menjadi legislator di parlemen sehingga bisa memperjuangkan kepentingan perempuan," ucap Drs. Jailani.

Lebih lanjut pria berkacamata ini menjelaskan, melalui PKPU No 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab/Kota pasal 6 disebutkan bahwa pengajuan bakal calon legislatif yang diajukan parpol harus mengikutsertakan perempuan minimal 30 %. 

"Aturan ini harus benar-benar dimanfaatkan kaum perempuan sebagai nilai tawar bagi institusi politik (parpol) terhadap posisi kaum perempuan. Namun, nilai tawar ini harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas politik dari kaum perempuan itu sendiri sehingga dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki," jelas Drs. Jailani.

Jelang penutupan sambutannya, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemkab Pidie Jaya ini mengajak seluruh peserta yang hadir agar dapat mengikuti seluruh rangkaian acara dan berperan aktif pada kegiatan tersebut.

"Ikuti seluruh rangkaian acara, dan usahakan berperan aktif," tutup Drs. Jalani. (Im)