Kamis, 09 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / PW Muhammadiyah Aceh Kecam Pemilik Akun TikTok Tersadarkan Penghina Nabi Muhammad

PW Muhammadiyah Aceh Kecam Pemilik Akun TikTok Tersadarkan Penghina Nabi Muhammad

Rabu, 08 Oktober 2025 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, Malik Musa, S.H., M.H. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, Malik Musa, S.H., M.H., mengecam keras tindakan seorang pemuda asal Aceh bernama Putra Muslem Mahmud, pemilik akun TikTok @tersadarkan5758, yang viral karena unggahan videonya diduga menghina Nabi Muhammad SAW dan simbol-simbol suci Islam.

Malik Musa menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pemuda tersebut tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun. Ia menyebut, video yang beredar di media sosial itu merupakan bentuk penistaan agama Islam yang sangat serius, dan menuntut penegakan hukum yang tegas dari aparat kepolisian.

“Kita sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pemuda tersebut. Kami mengutuk dan mengecam keras perbuatannya. Itu bentuk penistaan terhadap agama Islam, karena ia dengan sengaja mengolok-olok Nabi Muhammad dan simbol Islam lainnya,” ujar Malik Musa kepada media dialeksis.com di Banda Aceh, Rabu (8/10/2025).

Malik menilai, penghinaan terhadap Nabi Muhammad bukan hanya melukai perasaan umat Islam di Aceh, tetapi juga mengancam kerukunan dan stabilitas sosial di daerah yang dikenal religius itu.

Ia menegaskan bahwa Polda Aceh harus memberikan atensi khusus terhadap kasus ini, mengingat dampaknya sangat besar terhadap ketenteraman masyarakat.

“Kita berharap ada atensi khusus dari Polda Aceh. Apalagi, Polda memiliki tim siber dan digital yang dengan mudah dapat melacak keberadaan pelaku tersebut,” tambahnya.

Malik juga meminta kepolisian untuk tidak berhenti pada pelaku utama. Ia menduga ada pihak-pihak lain yang mendukung atau mengarahkan pemuda tersebut untuk membuat kegaduhan dan menebar provokasi terhadap umat Islam di Aceh.

“Kita harap polisi juga mengusut orang-orang di balik layar dia. Saya yakin, pasti ada pihak yang menyokong dan mendorongnya agar membuat kisruh di tengah umat Islam. Ini harus diusut tuntas, jangan hanya berhenti di pelaku,” tegasnya.

Kasus ini bermula dari kemunculan akun TikTok bernama @tersadarkan5758 yang diidentifikasi milik Putra Muslem Mahmud, warga Aceh. Dalam sejumlah video yang kini viral, Putra secara terbuka menyindir Nabi Muhammad SAW dan mengejek Ka’bah, tempat suci umat Islam di Mekkah, dengan kata-kata yang dinilai sangat provokatif.

Aksi tersebut memicu kemarahan publik. Sejumlah organisasi keagamaan, ulama, dan tokoh masyarakat Aceh menyerukan penegakan hukum serta meminta aparat bertindak cepat. Banyak warganet juga melaporkan akun tersebut ke pihak berwenang dan menyerukan agar konten serupa tidak lagi dibiarkan beredar.

Malik Musa mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap menahan diri dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat hukum, sembari terus menguatkan dakwah dan literasi digital agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kita harus tetap tenang dan menjaga persatuan. Tapi dalam waktu yang sama, hukum harus ditegakkan. Jangan sampai pelaku bebas berkeliaran dan masyarakat kehilangan kepercayaan,” pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI