PWI Bireuen Gelar Sosialisasi KEJ dan UU Pers Untuk Kepala Madrasah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak
Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka saat memberikan arahan dalam kegiatan orientasi kewartawanan serta sosialisasi Kode Etik Jurnalisti dan Undang-undang tentang pers kepada kepala madrasah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen, Selasa (4/10/2022). [Foto: dok. PWI Bireuen]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bireuen menggelar orientasi kewartawanan serta sosialisasi Kode Etik Jurnalisti (KEJ) dan Undang-undang tentang pers kepada kepala madrasah di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen.
Acara tersebut digelar dua hari, Selasa-Rabu (4-5/10/2022), di Aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bireuen itu.
Untuk hari pertama diikuti para kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan hari kedua dikhususkan bagi kepala Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah.
Orientasi dan sosialisasi ini turut dihadiri Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Bireuen Iskandar SHI, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bireuen Anis SAg dan Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka.
Kepala Kemenag Bireuen yang diwakili Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Bireuen Iskandar SHI menyambut baik kegiatan orientasi Pengurus PWI Bireuen dengan para kepala madrasah di lingkungannya.
“Ini patut kita apresiasikan. Selain menambah pemahaman kita tentang pers, juga dapat mempererat kemitraan dengan kalangan wartawan yang tergabung dalam PWI,” sebut Iskandar.
Dijelaskannya, selama ini kemitraan PWI dengan Kemenag Bireuen sudah sangat baik, namun dengan adanya orientasi ini maka kepala madrasah lebih memahami lagi profesi kewartawanan.
"Selama ini Kemenag Bireuen telah berkomitmen untuk selalu terbuka kepada publik. Karenanya, dengan adanya sosialisasi ini, maka kepala madrasah bisa lebih berbuka diri lagi. Tetapi, ya keterbukaan yang jangan sampai 'telanjang' kecuali yang berkaitan dengan kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Bireuen," ungkap Iskandar.
Kasubbag TU Kantor Kemenag Bireuen ini juga sempat menguraikan kiprah PWI yang memiliki peran peting dalam pembangunan nasional, terutama sektor pendidikan, sejak awal kemerdekaan.
“PWI adalah organisasi wartawan tertua di negeri ini, yang selama ini menjadi mitra pemerintah dalam membangun negeri,” tandasnya.
Sementara Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka di hadapan para kepala madrasah yang mengikuti acara itu menjelaskan, sekarang ini profesi wartawan banyak diresahkan oleh "silaturahmi" orang-orang yang mengaku pers ataupun wartawan.
"Profesi pers adalah sebuah kemuliaan, tetapi karena disalahgunakan oleh segelintir orang, maka jadi tercoreng," sebutnya.
Ariadi B Jangka mengimbau kepala madrasah atau siapapun yang merasa dirugikan oleh wartawan agar menempuh jalur resmi, bisa dengan membuat laporan ke redaksi yang bersangkutan atau kepada organisasi pers masing-masing.
“Dan, kalau sudah merasa terganggu atau ada upaya pemerasan, maka segeralah melapor ke aparat penegak hukum,” imbuhnya
Dalam orientasi dan sosialisasi ini juga disampaikan hal yang berkaitan dengan dunia kewartawanan dengan nara sumber A Hadi Djuli, Ariadi B Jangka dan Murdeli SH.[FAJ]