kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ramadhana: Tidak Boleh Impor-impor Lagi, Kita Punya Laptop Merah Putih Sekarang

Ramadhana: Tidak Boleh Impor-impor Lagi, Kita Punya Laptop Merah Putih Sekarang

Jum`at, 23 Juli 2021 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Pemerhati Kebijakan Publik dan Sarana Prasarana Publik, Ramadhana. [Foto: ftr]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia akan segera memiliki laptop dan tablet Merah Putih yang dikembangkan konsorsium industri TIK bersama Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Luhut menyampaikan, belanja pemerintah untuk produk dalam negeri betul-betul kita dorong. Tidak boleh kita impor-impor, padahal kita bisa produksi. Harus dibasmi orang-orang yang masih main di sini.

Pemerhati Kebijakan Publik dan Sarana Prasarana Publik, Ramadhana kepada Dialeksis.com, Jumat (23/07/2021).

“Baik kalau dengan adanya niat dari pemerintah untuk menghentikan ekspor barang dari luar negeri,” ucapnya.

Madan mengatakan, tapi yang harus di ingat jangan hanya di bagian sektor TIK yang hari ini mungkin sangat-sangat diperlukan dari era 4.0 tapi sektor lain yang harus di fikirkan dalam hal ini.

“Menurut saya untuk bidang TIK dari beberapa tahun terakhir banyak anak-anak Indonesia sudah mampu memproduksi hal itu bahkan lebih dari itu. Dan niat baik pemerintah indonesia itu bagus. Namun, perlu diberi contoh simple, ada anak dalam negeri yang membuat mobil listrik yang ditolak karena tidak memenuhi uji kelayakan, dan beberapa teknologi kesehatan yang ditolak juga, disini perlu diambil kebijakan yang bijaksana, disini kita bisa melihat apa yang membuat kita semakin mundur, tapi kita harus ketahui ucapan pak luhut (Tidak boleh kita impor-impor),” ucapnya.

Ia menambahkan, walaupun dengan adanya laptop merah putih kita juga belum mampu menyingkirkan laptop-laptop asing karena bagaimanapun barang impor sudah sangat menjadi kebutuhan rakyat Indonesia.

“Dan secara dampak jikapun ada produk lokal tidak berpengaruh yang dimana saat ini produk asing itu dimana-dimana, dan juga kita belum tau juga ini akan terjadi atau tidak seperti itulah kira kira,” tukasnya.

Lanjutnya, “Harapan saya , lebih baik kita stop impor dari luar dalam bidang pangan dan kebutuhan tani lebih baik itu yang kita gunakan, jangan apa-apa impor dari luar padahal hasil dari kita cukup baik dan sangat menjanjikan keuangan negara, sekarang bagaimana mengelola dan mengembangkan kecukupan dari kebutuhan negera, jika memang harus impor, ya impor sebutuhnya saja yang dimana itu menjadi sektor urgent saat itu saja, 'Tidak boleh kita impor-impor selalu itu' yang dikatakan bapak luhut,” pungkasnya.

Ramadhana menutup pembicaraan menyampaikan, Jadi hal yang terpenting jangan dari alat laptop saja, tapi dari barang-barang tani atau semacamnya juga harus diperhatikan juga. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda